Stok Terigu Terancam Langka, Bagaimana Dampak ke Harga Sari Roti?

Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi. Produksi tepung terigu yang akan merupakan bahan baku Sari Roti berpotensi langka.
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti
19/4/2024, 13.42 WIB

Stok tepung terigu di tanah air terancam langka akibat gangguan pada impor bahan baku Premiks Fortikan. Meski demikian, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk memastikan, produksi roti mereka dengan merk Sari Roti tak akan terganggu hingga perlu menyesuaikan harga.

"Minimnya Premiks Fortikan di dalam negeri tidak berpengaruh ke produk ROTI," kata Direktur Kepatuhan ROTI Indrayana kepada Katadata.co.id, Jumat (19/4).

Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo) menyatakan mayoritas produsen tepung terigu di Indonesia, terancam kehabisan Premiks Fortikan. Bahan baku tersebut merupakan komponen vital dalam produksi terigu untuk memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI).

Salah satu produsen tepung terigu, PT Indofood Tbk bahkan kemunginan akan kehabisan Premiks Fortikan pada bulan ini. Direktur INDF Franciscus Welirang sebelumnya mengatakan, pengadaan Premiks Fortikan di dalam negeri kini terganggu buntut Peraturan Menteri Perdagangan No. 36 Tahun 2023 yang memperketat kebijakan impir.

Ia memperkirakan stok terigu di dalam negeri akan turun hingga 50% jika aturan tersebut tak direvisi. Sebagian besar  pabrikan tepung terigu di dalam negeri diperkirakan kehabisan pasokan Premiks Fortikan pada Juni 2024. Lima dari tujuh pabrikan tepung terigu akna kehabisan Premiks Fortikan pada bulan depan, seperti PT  Sriboga Flour Mills, Cerestar Group, Wilmar Group, PT Eastern Pearl Flour Mills, dan PT Golden Gran Mills.

Dua lainnya, yakni Indofood dijadwalkan kehabisan Premiks Fortikan pada bulan ini, sedangkan PT Bungasari Flour Mills akan kehabisan Premiks Fortikan pada Juni 2024.

Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia mencatat, kebutuhan Premiks Fortikan mencapai 1.800 ton per tahun. Angka tersebut telah disesuaikan dengan volume produksi tepung terigu nasional yang mencapai 6,8 juta ton per tahun.

Direktur Impor Kemendag Arif Sulistiyo mengatakan, pihaknya telah menerima surat dari Aptindo terkait menipisnya ketersediaan Premiks Fortifikan untuk industri terigu nasional karena terdampak dengan perubahan peraturan impor. Pemerintah pun akan mengabulkan permintaan industri dengan merevisi aturan tersebut.

"Revisi Permendag No. 36 Tahun 2023 akan kami usahakan rampung secepatnya. Kalau bisa kami kejar bulan ini penyelesaiannya," kata Direktur Impor Kemendag Arif Sulistiyo kepada Katadata.co.id, Rabu (17/4).

Arif mencatat setidaknya ada tiga poin yang akan direvisi dalam Permendag No. 36  Tahun 2023, yakni terkait impor barang kiriman Pekerja Migran Indonesia, impor barang pribadi penumpang, dan evaluasi aturan pembatasan lartas.

Ia menilai usulan produsen tepung terigu nasional akan masuk dalam evaluasi beleid tersebut. "Prinsipnya kami setuju dan kami akan lanjuti usulan produsen tepung terigu," katanya.

Reporter: Andi M. Arief