Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B Pandjaitan berencana membentuk tim khusus untuk mengeksekusi proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya. Pembentukan tim khusus ini merupakan hasil kesepakatan Luhut dengan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi usai menggelar pertemuan di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur kemarin, Senin (22/4).
"Kereta cepat Jakarta-Surabaya sudah disepakati untuk segera membentuk tim khusus terkait hal tersebut," kata Luhut dalam akun resminya yang dikutip Selasa (23/4).
Kereta cepat Jakarta-Surabaya merupakan perpanjangan dari trase kereta cepat Jakarta-Bandung. Proyek tersebut akan memangkas waktu tempuh Jakarta-Surabaya menjadi 3,5 jam melalui jalur darat.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sebelumnya mengatakan, tarif Kereta Cepat Jakarta-Surabaya akan lebih ekonomis dibandingkan tarif Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh. Perjalanan sejauh 900 kilometer tersebut dapat ditempuh dalam waktu dua jam nantinya.
Menurut dia, konstruksi kereta cepat Jakarta- Surabaya akan lebih mudah lantaran Indonesia telah berhasil membangun Whoosh. Budi mengakui, proyek tersebut sulit untuk didanai menggunakan anggaran negara.
"Dengan keterbatasan APBN (anggaran pendapatan dan belanja negara), kami dapat melakukan proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan creative financing (pembiayaan kreatif). Artinya, akan ada investor yang menghubungkan Jakarta sampai Surabaya dengan kereta cepat," kata Budi dalam acara Jumpa Pers Akhir Tahun Kementerian Perhubungan 2023, Rabu (20/12).
Budi mengatakan, pemerintah akan melakukan rancang bangun atau design engineering bersama investor. Proses selanjutnya adalah menggelar tender untuk memilih kontraktor. Operator Kereta Cepat Jakarta-Surabaya akan berkompetisi dengan maskapai penerbangan untuk menarik penumpang pada rute yang sama.
Kemenhub berencana memperpanjang Kereta Cepat Jakarta-Bandung hingga Surabaya. Rute kereta cepat tersebut akan melewati Yogyakarta. Presiden Joko Widodo sebelumnya mengatakan perpanjangan ini akan menumbuhkan titik ekonomi baru di sepanjang Pulau Jawa.
Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati mengatakan pihaknya masih belum dapat memastikan apakah rute akan melalui Yogyakarta atau kota lainnya.
"Belum ada hal-hal yang bisa disampaikan lebih detail. Soal rute masih dikaji juga mana yang lebih layak. Nantinya tentu akan ada studi kelayakan terkait hal tersebut," kata Adita kepada Katadata.co.id, Jumat (26/1).
Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi dalam sejumlah pemberitaan di media massa sempat menyebut perpanjangan rute kereta cepat Jakarta-Bandung kemungkinan akan digarap hingga Yogyakarta terlebih dahulu. Namun, hal tersebut harus melalui studi kelayakan.