Kartu Prakerja: Pemasaran Jadi Pelatihan Terpopuler 2023

Prakerja
Ilustrasi. Total peserta Prakerja pada tahun lalu mencapai 1,14 juta orang atau 14% lebih tinggi dari target sejumlah 1 juta orang.
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti
15/5/2024, 18.35 WIB

Manajemen Pelaksana atau PMO Program Prakerja menyebut, penjualan dan pemasaran menjadi pelatihan terpopuler pada 2023 yang diikuti para peserta. Ini sejalan dengan lowongan kerja terbanyak pada tahun lalu, yakni tenaga penjualan dan pemasaran.

Direktur Eksekutif PMO Prakerja Denni Puspa Purbasari mengatakan, Program Prakerja menyesuaikan jenis pelatihan dengan lowongan di portal pencarian kerja. Setelah menarik data secara real time, Denni menemukan dua lowongan kerja terbanyak, yakni tenaga penjualan dan pemasaran dan administrasi perkantoran.

"Jenis pelatihan pekerjaan paling banyak adalah tenaga administrasi perkantoran, termasuk di dalamnya ada petugas manajemen sumber daya manusia," kata Denni dalam Rilis Laporan Pelaksanaan Program Kartu Prakerja Tahun 2023, Rabu (15/5).

Denni menyampaikan, total peserta Prakerja pada tahun lalu mencapai 1,14 juta orang atau 14% lebih tinggi dari target sejumlah 1 juta orang. Pemerintah mengalokasikan anggaran Prakerja senilai Rp 5 triliun untuk melatih 1,14 juta orang pada tahun ini.

Ia mencatat total pendaftar Prakerja pada tahun lalu empat kali lebih besar dari anggaran pemerintah. Oleh karena itu, Denni merekomendasikan agar calon peserta Prakerja yang belum beruntung untuk tetap mendaftar tahun ini.

Di samping itu, Denni mengatakan Asian Development Bank melakukan dua riset terhadap implementasi Prakerja 2023. Menurutnya, salah satu riset ADB menyimpulkan program Prakerja sudah pada jalan yang benar.

"Hasilnya bahwa sepertiga orang yang sebelumnya menganggur mendapatkan pekerjaan setelah satu bulan pasca menyelesaikan pelatihan dari Program Prakerja," katanya.

Program Prakerja mulanya dijalankan sebagai skema pemberian bantuan sosial saat diluncurkan pada 2020. Praktek tersebut berjalan hingga 2022. Dengan demikian, program tersebut telah berjalan normal sebagai lembaga peningkatan kemampuan angkatan kerja mulai tahun lalu.

Denni menemukan, mayoritas alumni Program Prakerja 2023 mendapatkan pekerjaan sebagai pekerja. Menurutnya, hal tersebut sejalan dengan minimnya insentif dalam program tersebut setelah berjalan normal.

"Barangkali memang insentif dalam Program Prakerja terbatas. Namun satu hal yang menggembirakan adalah kami sudah pada jalan yang benar," ujarnya.

Para peserta Kartu Prakerja bisa mendapatkan insentif sebesar Rp 4,2 juta untuk tiap individu. Insentif terdiri dari biaya pelatihan Rp 3,5 juta, insentif yang diberikan setelah pelatihan sebesar Rp 600 ribu, dan insentif pengisian survei sebesar Rp 100 ribu untuk dua kali pengisian survei. 

Reporter: Andi M. Arief