Kementerian Perhubungan atau Kemenhub memutuskan tarif kereta commuter atau KRL Jabodetabek belum akan naik dalam waktu dekat. Tarif KRL kemungkinan tak akan berubah pada periode pemerintah saat ini yang akan berakhir Oktober 2024.
Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati mengatakan pemerintah masih terus berdiskusi dengan operator. Menurutnya, kunci kenaikan tarif kereta commuter adalah situasi dan kondisi yang tepat.
"Kami akan melihat lagi apakah tarif kereta commuter akan disesuaikan periode pemerintahan ini atau selanjutnya," kata Adita di Jakarta Pusat, Selasa (21/5).
Tarif kereta commuter Jabodetabek belum pernah berubah sejak 2016. Pada saat yang sama, Bank Indonesia mendata inflasi pada 2016 sampai saat ini berkisar antara 2% sampai hampir 6% secara tahunan setia bulannya.
Adapun tarif KRL saat ini adalah Rp 3.500 untuk 25 kilometer pertama. Sedangkan tiga lembaga telah mengkaji bahwa tarif Commuter Line Jabodetabek dapat naik menjadi Rp 5.000 per orang untuk 25 kilometer pertama.
Direktur Operasi dan Pemasaran PT Kereta Commuter Indonesia Broer Rizal sebelumnya mengatakan, KCI telah membahas keperluan penyesuaian tarif Commuter Line. Namun, Broer belum dapat memastikan apakah penyesuaian tarif tersebut dapat dilakukan tahun ini atau tidak.
"Usulan pembahasan penyesuaian tarif sudah dilakukan pada waktu-waktu kemarin. Namun penyesuaian tarif ini diputuskan oleh pemerintah," kata Broer di Jakarta Pusat, Selasa (23/4).
Direktur Utama KCI Asdo Artrivianto memberikan sinyal kenaikan tarif kereta commuter line, termasuk KRL Jabodetabek pada tahun ini. Namun. Asdo tidak menjelaskan lebih lanjut jadwal penyesuaian tarif tersebut.
Ia mencatat, tarif kereta commuter terakhir kali disesuaikan pada 2016. Adapun penyesuaian tarif commuter, menurut dia, merupakan kewenangan Kementerian Perhubungan selaku regulator.
"Apakah tarif kereta commuter akan ada kenaikan? Ada, tapi tunggu tanggal mainnya," kata Asdo saat ditanya soal kemungkinan kenaikan tarif KRL pada tahun ini dalam konferensi pers di kantornya, Kamis (11/1).
Asdo menjelaskan, KCI bergantung pada kewajiban pelayanan publik atau PSO yang ditanggung pemerintah untuk memenuhi biaya operasional kereta commuter plus 10% margin.
"Kami tidak khawatir dengan inflasi tahun lalu, toh biaya operasional ditanggung pemerintah," katanya.
Badan Pusat Statistik mencatat inflasi secara keseluruhan sepanjang tahun lalu mencapai 2,61%. Sektor transportasi mencatatkan inflasi sebesar 1,27% dengan sumbangan sebesar 0,17% terhadap total inflasi tahun lalu.