BUMN Setor Rp 2.516 T dalam Lima Tahun Terakhir, Siapa Paling Banyak?

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/hp.
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menyebut, kontribusi paling banyak diberikan perusahaan milik negara dalam bentuk pajak yang mencapai Rp 1.749 triliun.
Penulis: Agustiyanti
13/7/2024, 16.11 WIB

Kementerian BUMN mencatat, kontribusi perusahaan-perusahaan pelat merah terhadap negara terus meningkat dalam lima tahun terakhir. Perusahaan-perusahaan BUMN menyumbang Rp 2.516 triliun kepada negara dalam bentuk pajak, penerimaan negara bukan pajak, hingga dividen atau bagian atas laba perusahaan. 

Berdasarkan data Kementerian BUMN, kontribusi paling banyak diberikan perusahaan milik negara dalam bentuk pajak yang mencapai Rp 1.749 triliun. Sementara sumbangan dalam bentuk PNBP tercatat sebesar Rp 523 triliun dan Rp 245 triliun.

Kontribusi BUMN terus meningkat terutama sejak tiga tahun terakhir setelah sempat turun akibat pandemi Covid-19. Kenaikan paling tinggi terutama terjadi dalam bentuk dividen yang pada tahun lalu mencapai dua kali lipat dibandingkan 2022 menjadi Rp 81 triliun. 

Berikut 5 perusahaan dengan sumbangan dividen paling besar ke negara tahun lalu: 

  1. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Rp 23,2 triliun
  2. PT Pertamina Rp 14 triliun
  3. PT Bank Mandiri Tbk Rp 12,8 triliun
  4. PT Telkom Indonesia Rp 8,6 triliun
  5. PT Mineral Industri Indonesia atau Mind ID Rp 7,5 triliun

Meski dividen BUMN naik hingga dua kali lipat, laba perusahaan pelat merah pada tahun lalu sebenarnya turun dibandingkan 2022 dari Rp 308 triliun menjadi Rp 292 triliun. Namun kinerja dalam dua tahun terahir tersebut jauh melampaui catatan laba pada 2021 yang mencapai Rp 124 triliun maupun sebelum pandemi pada 2019 yang mencapai Rp 125 triliun.

"Meski bumn harus menjalankan peran PSO untuk publik dan penugasan negara, masih bisa mencetak profit, dan laba yang terus meningkat," ujar Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo dalam pertemuan dengan para pemimpin redaksi di Jakarta, Jumat (14/7).  

Pendapatan BUMN juga terus meningkat dalam lima tahun terakhir dengan kenaikan rata-rata 4,7% per tahun. BUMN mencetak pendapatan mencapai Rp 2.654 triliun pada tahun lalu.

Perbaikan kinerja BUMN terutama direalisasikan dengan transformasi BUMN, antara lain melalui klasterisasi, merger, dan holdingisasi. Total BUMN berkurang drastis dari 118 BUMN menjadi saat ini hanya tersisa 41 BUMN.