Erick Thohir Undang TikTok Investasi di Indonesia, Janji Atur Bertemu Presiden

Instagram/Erickthohir
Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) berfoto dengan CEO TikTok Shou Zi Chew (kiri) dan CEO YouTube Neal Mohan, sebagaimana yang diunggah di akun instagram resminya yang bernama pengguna erickthohir.
30/7/2024, 22.08 WIB

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berharap TikTok berinvestasi di Indonesia. Erick mengaku juga siap mempertemukan TikTok dengan Presiden Joko Widodo ataupun Presiden Terpilih Prabowo Subianto. 

"Jangan hanya menjadikan Indonesia sebagai market dan saya sampaikan juga kepada CEO TikTok pentingnya menjaga kultur kebudayaan bangsa,'' kata Erick usai acara Peresmian Gedung Nawasena Mandiri Corporate University, Selasa (30/7). 

Erick menjelaskan ekonomi digital di Indonesia memiliki potensi menembus Rp 4.500 triliun. Namun Erick menegaskan jangan sampai TikTok merusak bangsa dengan konten yang merusak masyarakat Indonesia seperti pornografi. 

Di sisi lain, Erick menilai TikTok bisa menjadi wadah untuk kebebasan berpendapat maupun untuk menyalurkan bakat seperti para kreator Indonesia. Ia optimistis Indonesia bisa menjadi tempat yang layak untuk TikTok berinvestasi. 

Erick Thohir menggelar pertemuan dengan  CEO TikTok Shou Zi Chew dan CEO YouTube Neal Mohan di sela-sela Olimpiade di Paris, Prancis. Mereka membahas potensi digital ekonomi Indonesia.

“Saya bicara tentang potensi digital ekonomi Indonesia akan mencapai Rp4.500 triliun dan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara,” ujar Erick Thohir, dalam akun Instagramnya pada Jumat (27/7).

Pertemuan tersebut berlangsung saat makan malam di Museum Louvre, Prancis. Erick Thohir mengatakan Mohan dan Chew menyatakan siap untuk mendukung potensi digital yang dimiliki Indonesia. "Mereka juga siap untuk mendorong kreator dalam negeri dengan tetap menjaga kultur Indonesia yang baik ke seluruh dunia,” kata  dia.

Pertemuan tersebut berlangsung saat makan malam di Museum Louvre, Prancis. Erick Thohir mengatakan Mohan dan Chew menyatakan siap untuk mendukung potensi digital yang dimiliki Indonesia. 

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail