Menteri Pertanian Amran Sulaiman memastikan pemerintah akan tetap mengimpor beras pada tahun depan. Menurutnya, produksi beras nasional baru dapat memenuhi seluruh konsumsi domestik paling cepat pada 2027.
Amran menjelaskan kondisi sawah di dalam negeri telah rusak. Ini karena volume pupuk yang disubsidi pemerintah susut dari 9,55 juta ton pada 2018 menjadi 4.37 juta ton pada tahun ini.
"Ironisnya, pupuk subsidi tidak ada jenis ZA dan SP36, sehingga tanaman pangan saat ini mengalami stunting," kata Amran dalam rapat kerja bersama Komisi IV DPR, Jumat (6/9).
Amran mengatakan, kondisi tersebut diperburuk dengan terus menurunnya anggaran Kementerian Pertanian sejak 2016. Anggaran Kementan menyentuh titik tertinggi pada 2015 atau lebih dari Rp 30 triliun, sedangkan pagu indikatif Kementan tahun depan hanya Rp 7,9 triliun.
Pemerintah sempat tidak mengimpor beras untuk kebutuhan konsumsi rumah tangga pada 2016 sampai 2019. Pada periode tersebut, anggaran Kementan lebih dari Rp 20 triliun per tahun.
Anggaran Kementan turun sejak 2020 hingga tahun ini yang mencapai Rp 15,58 triliun. Penurunan anggaran tersebut berdampak pada biaya preservasi jaringan irigasi persawahan.
"Karena jalur irigasi tidak diperbaiki, saat ini total luas jaringan irigasi yang rusak mencapai tiga juta hektare. Dengan demikian, 61 bendungan yang telah dibangun 10 tahun terakhir tidak tersambung dengan sawah," katanya.
Dari target 61 bendungan, sebanyak 52 bendungan diperkirakan memiliki kapasitas tampung 3.734,09 juta meter kubik serta memiliki potensi pemanfaatan untuk memasok air ke 71 daerah irigasi (DI).
Pembangunan bendungan ini diharapkan mampu meningkatkan luas lahan irigasi yang mendapat jaminan air. Total target pemanfaatan bendungan untuk irigasi berdasarkan data desain bendungan seluas 385.646 hektare (ha).
Lahan irigasi yang mendapat suplai dari air dari bendungan saat ini mencapai 10,66% atau seluas 761.542 ha dari total luas irigasi potensi sebesar 7,14 juta ha pada 2014. Setelah pembangunan 52 bendungan baru selesai, cakupannya diharapkan dapat meningkat menjadi 17,43% atau seluas 1.245 juta ha.