Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat berencana mulai membangun Tol Akses Ibu Kota Nusantara atau IKN seksi 4 pada tahun depan. Tol tersebut dirancang melintasi Sungai Sepaku dengan teknologi immersed tunnel atau terowongan bawah air.
Ketua Satuan Tugas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Danis H. Sumadilaga mengatakan, perkembangan proyek tersebut masih dalam tahap penggodokan uji kelayakan dan desain teknis tol tersebut. Dokumen uji kelayakan dan desain teknis telah dilakukan sejak tahun lalu.
"Jadwal rinci konstruksi Tol Akses IKN Seksi 4 bergantung pada sumber pembiayaan, sementara ini kami masih menyiapkan desain teknisnya," kata Danis di kantornya, Jumat (27/9),
Danis sebelumnya memproyeksikan akses tol lain akan kembali memangkas waktu tempuh dari Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman ke IKN Nusantara menjadi sekitar 30 menit. Akan tetapi, ruas bebas hambatan tersebut baru akan rampung setelah 2024.
Konstruksi Tol Akses IKN Seksi 4 ditaksir menelan investasi hingga Rp 11,04 triliun dengan panjang 16,59 kilometer. Adapu terowongan bawah laut akan terletak pada Seksi 4A.
Tol Akses IKN Seksi 4 akan bergerak ke arah utara menuju Kecamatan Mentawir dari Simpang Tempadung. Sejauh ini, panjang terowongan tersebut diprediksi antara 1-1,5 kilometer.
Juru Bicara Kementerian PUPR, Endra S. Atmawidjaja mengatakan rencana pembangunan tol bawah air tersebut bertujuan untuk menjaga kawasan area hutan lindung di sekitar IKN.
"Jadi kita tidak mau area lindung itu dirusak, kemudian juga terdapat area rawa di sekitarnya. Sehingga akses konektivitas jalannya melalui tol bawah air," kata Endra
Jaringan jalan tol IKN dirancang memiliki panjang 75,62 kilometer. Dari total rancangan tersebut, jalan tol yang diperkirakan beroperasi hingga 2024 akan mencapai 47 km.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono sebelumnya mengingatkan agar pekerja konstruksi memperhatikan dan memastikan kualitas kerja. Jalan Tol IKN ditargetkan memiliki kualitas di atas jalan tol lain yang sudah dibangun.
Jaringan jalan ini menghubungkan Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, dengan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN di Penajam Paser Utara. “Jika ada kendala, segera identifikasi dan perbaiki. Pada Juli 2024 harus sudah selesai untuk tahap 1 dan bisa dioperasikan,” kata Menteri Basuki.