RI Bisa Jadi Pusat Semikonduktor, Pengusaha Diminta Rangkul Sektor Pendidikan

ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyarankan Kadin untuk berkolaborasi dengan dunia pendidikan guna menciptakan sumber daya manusia yang dapat mengembangkan industri semikonduktor.
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti
2/10/2024, 17.44 WIB

Indonesia berpotensi menjadi pusat industri semikonduktor yang merupakan komoditas primadona di pasar global saat ini. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendorong Kamar Dagang dan Industri atau Kadin fokus mengembangkan ekosistem semikonduktor di dalam negeri dengan menggandeng sektor pendidikan. 

Airlangga menyarankan Kadin untuk berkolaborasi dengan dunia pendidikan guna menciptakan sumber daya manusia yang dapat mengembangkan industri semikonduktor. Ide tersebut disampaikan setelah melihat sebuah perusahaan rintisan di Bandung yang menyediakan desain semikonduktor untuk perusahaan teknologi Amerika Serikat, Nvidia Corporation.

"Kemarin perusahaan rintisan tersebut baru mendapatkan pendanaan US$ 1 juta setelah memenangkan tender di New York, Amerika Serikat. Hal ini harus direplikasi," kata Airlangga di Menara Kadin, Rabu (2/10).

Semikonduktor merupakan salah satu hasil hilirisasi pasir silika. Airlangga mengatakan, cadangan pasir silika di dalam negeri cukup kuat.

Mantan Ketua Umum Partai Golkar ini menyampaikan pengembangan industri semikonduktor saat ini baru pada tahap perakitan, percobaan, dan pengemasan semikonduktor. Hal tersebut penting lantaran seluruh gawai membutuhkan semikonduktor.

"Dunia sedang bersaing dalam memproduksi semikonduktor dan kita tidak boleh kalah. Walaupun langkah pengembangan semikonduktor di dalam negeri masih kecil, industri ini harus didukung," katanya.

Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Bidang Pertumbuhan Ekonomi, Energi, dan Lingkungan, Jose W. Fernandez sebelumnya menegaskan dukungan negaranya bagi Indonesia untuk menjadi pusat semikonduktor.

Fernandez mengatakan, dukungan itu disampaikan sebagai bagian dari upaya merayakan 75 tahun hubungan Indonesia-AS, serta peningkatan hubungan kedua negara ke Kemitraan Strategis Komprehensif.

Melalui dukungan tersebut, AS membuka peluang bagi Indonesia untuk menarik investasi dari negara itu dan dari perusahaan semikonduktor lainnya. Dukungan tersebut juga memungkinkan pertukaran pelajar di antara kedua negara.

"Kami telah menetapkan Indonesia sebagai salah satu dari tujuh negara yang akan menerima dukungan kami untuk semikonduktor, untuk menjadi pusat semikonduktor," kata Fernandez di Jakarta, Senin (15/7).

Reporter: Andi M. Arief