Boeing akan PHK 17 Ribu Karyawan, Rugi Ratusan Triliun Rupiah Sejak 2019

ANTARA FOTO/REUTERS/Denis Balibouse/WSJ/sad.
Ilustrasi. Boeing mencatatkan rugi mencapai US$ 25 miliar sejak 2019.
Penulis: Agustiyanti
12/10/2024, 13.27 WIB

Boeing akan melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK terhadap 17 ribu orang atau mencapai 10% dari total karyawannya. PHK akan dilakukan akibat kondisi keuangan perusahaan yang merugi sejak 2019 mencapai US$ 25 miliar atau setara Rp 375 triliun dengan asumsi kurs Rp 15 ribu per dolar AS.

Mengutip AP, CEO baru Kelly Ortberg memberi tahu staf dalam sebuah memo pada Jumat (11/10) bahwa pemutusan hubungan kerja akan mencakup para eksekutif, manajer, dan karyawan. Perusahaan tersebut memiliki sekitar 170.000 karyawan di seluruh dunia, banyak dari mereka bekerja di fasilitas manufaktur di negara bagian Washington dan South Carolina.

Boeing telah memberlakukan cuti sementara bergilir, tetapi Ortberg mengatakan hal itu akan ditangguhkan karena PHK yang akan datang. Perusahaan tersebut juga  menunda peluncuran pesawat baru, 777X, hingga 2026 dar jadwal seharusnya pada 2025.

Perusahaan tersebut juga akan berhenti membangun versi kargo jet 767-nya pada 2027, setelah menyelesaikan pesanan saat ini.

Sekitar 33.000 pekerja Boeing melakukan aksi mogok kerja sejak 14 September. Dua hari pembicaraan yang dilakukan antara perusahaan dan pekerja gagal menghasilkan kesepakatan. Boeing pun mengajukan tuntutan praktik ketenagakerjaan yang tidak adil terhadap Asosiasi Pekerja Mesin dan Dirgantara Internasional.

Saat mengumumkan PHK, Boeing juga memberikan laporan awal tentang hasil keuangan kuartal ketiganya. Perusahaan mencatatkan rugi mencapai US$ 1,3 miliar atau sekitar Rp 20 triliun, dengan rugi per saham mencapai US$ 9,97. Analis sebelumnya memperkirakan perusahaan akan merugi $1,61 per saham pada kuartal tersebut.

Menurut survei FactSet, analis kemungkinan tidak menyadari beberapa penurunan nilai besar yang diumumkan Boeing pada hari Jumat, yakni biaya US$2,6 miliar atas penundaan 777X, US$400 juta untuk seri 767, dan US$2 miliar untuk program pertahanan dan antariksa termasuk jet Air Force One baru, kapsul antariksa untuk NASA, dan tanker pengisian bahan bakar militer.

Perusahaan yang berkantor pusat di Arlington, Virginia ini mengatakan memiliki uang tunai dan surat berharga yang dapat dipasarkan senilai US$10,5 miliar pada 30 September. Boeing dijadwalkan untuk merilis angka kuartal ketiga secara lengkap pada 23 Oktober 2024.

Pemogokan yang dilakukan ribuan karyawan Boeing berdampak langsung pada kerugian perusahaan. Boeing seharusnya mendapatkan setengah atau lebih dari harga pesawat saat mengirimkannya pesawatnya. ke pelanggan maskapai penerbangan. Pemogokan telah menghentikan produksi 737 Max, pesawat terlaris Boeing, serta 777 dan 767. Perusahaan tersebut masih memproduksi 787 di pabrik non-serikat pekerja di Carolina Selatan.

“Bisnis kami berada dalam posisi yang sulit, dan sulit untuk melebih-lebihkan tantangan yang kami hadapi bersama,” kata Ortberg kepada staf.

Ia mengatakan situasi tersebut membutuhkan keputusan yang sulit dan perusahaan harus membuat perubahan struktural untuk memastikan dapat tetap kompetitif dan memberikan layanan kepada pelanggan dalam jangka panjang.

Ortberg mengambil alih Boeing pada Agustus 2024, menjadi CEO ketiga perusahaan dalam lima tahun terakhir. Dia adalah eksekutif industri kedirgantaraan yang sudah lama bekerja, tetapi orang luar bagi Boeing. CEO baru tersebut menghadapi banyak tantangan untuk mengubah perusahaan.

Badan Penerbangan Federal meningkatkan pengawasan terhadap perusahaan tersebut setelah sebuah panel meledak dari Boeing Max selama penerbangan Alaska Airlines pada Januari. Boeing telah setuju untuk mengaku bersalah dan membayar denda atas kejadian tersebut. Namun, keluarga dari 346 orang yang meninggal dalam dua kecelakaan Boeing menginginkan hukuman yang lebih berat.