Bidik Swasembada Pangan, Pemerintah Minta Pengusaha Sawit Ikut Tanam Padi

Istimewa
Indonesia Palm Oil Conference (IPOC) 2024 di Bali Convention Center, Kamis (7/11).
Penulis: Ira Guslina Sufa
7/11/2024, 14.27 WIB

Wakil Menteri Pertanian Sudaryono meminta pengusaha dan petani sawit turun mendukung program pemerintah mewujudkan swasembada pangan. Presiden Prabowo Subianto sebelumnya menargetkan Indonesia bisa mencapai swasembada pangan paling lambat pada 2024, empat tahun masa pemerintahan Kabinet Merah Putih. 

Menurut Sudaryono, pengusaha bisa terlibat dengan memanfaatkan lahan perkebunan sawit untuk bertanam pagi. Bila hal ini dilakukan ia yakin jumlah lahan yang bisa dimanfaatkan untuk produksi sawit akan meningkat. 

“Pengusaha dan petani bisa memanfaatkan lahan pada saat peremajaan untuk menanam sawit hingga tanaman berusia lima tahun,” ujar Sudaryono dalam pidato di gelaran Indonesia Palm Oil Conference (IPOC) 2024 di Bali Convention Center, Kamis (7/11).  

Sudaryono menjelaskan berdasarkan catatan Kementerian Pertanian saat ini lahan baku sawah yang tersedia hanya seluar 7,4 juta hektare. Sementara itu lahan sawit mencapai 17 juta hektare. Karena itu ia mengatakan pemerintah berharap pengusaha bisa bersinergi untuk turut memanfaatkan lahan kebun yang dalam masa peremajaan untuk menanam padi. 

Ia mengatakan pemanfaatan lahan sawit untuk padi akan memberikan dua manfaat kepada pengusaha. Pertama  keuntungan diperoleh dari adanya penghasilan tambahan yang didapat dari panen padi. Manfaat kedua adalah pengusaha ikut berperan aktif dalam mensukseskan program pemerintah yang berguna untuk masyarakat. 

“Itu yang kita bahas menjadi kampanye besar industri sawit menambah produksi,” ujar Sudaryono. 

Lebih jauh ia mengakui produksi pagi di lahan perkebunan seperti sawit tidak akan sebanyak padi yang ditanam di sawah. Menurut itung-itungan Kementan, rata-rata lahan sawit yang dimanfaatkan untuk bertanam padi menghasilkan gabah di kisaran 2,5 ton per hektare. Sementara itu pada lahan sawah produksi sawit bisa mencapai 8 ton per hektare. 

Untuk mewujudkan program ekstensifikasi lahan sawah ini, Sudaryono mengatakan pemerintah melalui kementerian pertanian akan membantu dalam hal penyediaan bibit. Ia berharap peran aktif dari pelaku usaha di industri sawit akan memperluas edukasi kepada masyarakat untuk memanfaatkan lahan yang ada. 

Pengusaha Sawit Dukung Ketahanan Pangan  

Menanggapi keinginan pemerintah Prabowo Subianto untuk mencapai swasembada pangan, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Eddy Martono mengatakan kesiapan industri. Bahkan menurut Eddy sebenarnya saat ini sudah ada beberapa perusahaan di bawah GAPKI yang telah melakukannya. 

Selain menanam padi ladang di lahan sawit sembari menunggu sawit besar, upaya mendukung ketahanan pangan juga dilakukan untuk produk lain selain padi. Ia mencontohkan, terdapat petani mitra yang memanfaatkan lahan sawit untuk beternak. 

“Kita sudah menjalankan dan harusnya kita bisa untuk membantu program pemerintah,: ujar Eddy. 

Senada dengan Eddy, VP of Investor Relations and Public Affairs at PT. Astra Agro Lestari, Tbk, (AALI) Fenny Anggraeni Sofyan mengatakan perusahaan siap memberikan dukungan berupa edukasi kepada petani mitra. Ia berkeyakinan pemerintah telah menyiapkan langkah antisipatif untuk mencapai program. 

“AALI akan mendukung karena sudah ada regulasi dan pasti ada yang sudah direncanakan pemerintah sudah ada asesmen dan kami akan sukseskan,” ujar Fenny.