Produksi Batu Bara Sudah Capai Target, Pengamat Ramal Tak akan Kelebihan Pasokan

ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/Spt.
Ilustrasi.
Penulis: Mela Syaharani
Editor: Agustiyanti
13/11/2024, 12.53 WIB

Mineral One Data Indonesia (MODI) Kementerian Energi dan Sumber daya Mineral mencatat, produksi batu bara nasional sudah mencapai 707,38 juta ton atau 99,63% dari target yang ditetapkan pemerintah per 13 November 2024.  Meski demikian,  Direktur Eksekutif Pusat Studi Hukum Energi Pertambangan Bisman Bakhtiar memperkirakan produksi yang melampaui target ini tidak akan menumbulkan masalah.

“Juga tidak berdampak signifikan karena over produksi tidak terlalu tinggi. Selain itu pasar terbesar batu bara nasional itu untuk ekspor, jadi tidak ada kekhawatiran oversupply,” kata Bisman saat dihubungi Katadata.co.id pada Rabu (13/11).

Ia mengatakan dengan capaian ini memastikan bahwa produksi batu bara nasional melampaui target 2024 sebanyak 710 juta ton. Namun, ia menekankan,  besarnya produksi batu bara perlu menjadi perhatian karena berkaitan dengan persoalan lingkungan, agar kegiatan produksi ini tidak berdampak negatif terhadap lingkungan.

Dia mengatakan, pesatnya produksi batu bara nasional disebabkan oleh beberapa faktor, baik secara administratif ataupun operasional. Menurutnya, dari segi administratif, tidak ada hambatan yang berarti, misalnya masalah perizinan dan persetujuan rencana kerja dan anggaran biaya atau RKAB yang bisa diatasi pada awal tahun.

“Sedangkan secara operasional juga rata rata tidak ada hambatan. Selain itu mengenai harga komoditas walaupun tidak ada kenaikan pesat namun angkanya masih cukup lumayan. Ini juga menjadi pemicu pelaku usaha terus menggenjot operasional di lapangan,” ujarnya.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia sebelumnya mengatakan, capaian target produksi batu bara Indonesia bukanlah menjadi satu-satunya fokus pemerintah pada saat ini. Dia menyebut, pihaknya tetap mempertimbangkan keseimbangan harga meskipun tetap mengejar target produksi 710 ton pada tahun ini. 

“Kami inginnya meskipun pasokan tinggi, harga batu bara tetap stabil,” kata Bahlil saat ditemui di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, pada Minggu (13/10). 

Menurut dia, pemerintah tidak menginginkan kondisi batu bara Indonesia mengalami kelebihan pasokan atau oversupply. Hal ini ditandai dengan ketersedian pasokan dan produksi yang tinggi sehingga menyebabkan harganya jatuh. 

Kementerian ESDM pada awal tahun ini mengumumkan total produksi batu bara selama 2023 mencapai 775 juta ton. Angka ini melebihi 12% dari target yang ditetapkan sebanyak 694,5 juta ton. 

Plt Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI/ICMA) Gita Mahyarani sebelumnya memperkirakan, produksi batu bara melampaui target pada tahun ini. 

“Kalau kemungkinan melampaui target, bisa saja. Angkanya mungkin di sekitar 750-770 juta ton,” kata Plt Direktur Eksekutif APBI/ICMA Gita Mahyarani saat dihubungi Katadata.co.id pada Rabu (16/10).

Meski produksi diperkirakan melampaui target, Gita menjelaskan, pasokan batu bara di dalam negeri belum kelebihan suplai atau oversupply.  “Harus dilihat nanti jumlah kebutuhan pengguna produk atau end user sampai jelang akhir tahun,” ujarnya.

Reporter: Mela Syaharani