Ford Motor Company akan melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK terhadap 4000 karyawan mereka di Eropa, sebagai bagian dari restrukturisasi perusahaan. Pabrikan mobil asal Amerika Serikat ini mencatatkan kerugian dalam beberapa tahun terakhir.
"Industri otomotif global terus berada dalam periode disrupsi, terutama di Eropa. Industri ini menghadapi tantangan persaingan, regulasi, dan ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata Ford dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari Bloomberg pada Kamis (21/11).
Ford mengatakan, bisnis kendaraan mereka di Eropa rugi dalam beberapa tahun terakhir. Wakil presiden Ford Eropa untuk Transformasi dan Kemitraan Dave Johnston mengatakan, PHK dilakukan untuk menciptakan struktur perusahaan yang lebih kompetitif dari segi biaya dan memastikan keberlanjutan jangka panjang bagi pertumbuhan bisnis Ford di Eropa.
“Sangat penting untuk mengambil tindakan sulit ini, namun diambil untuk memastikan daya saing Ford di Eropa pada masa mendatang,” kata Dave.
Dave menyebut, Ford terus berkomitmen untuk terus mengembangkan bisnisnya di eropa demi generasi yang akan datang. Perusahaan mengajak berbagai pihak seperti industri, pemerintah, serikat pekerja, dan mitra sosial di Eropa untuk bekerja sama menciptakan kondisi transisi yang sukses ke kendaraan listrik.
Wakil ketua dan kepala keuangan Ford Motor Company John Lawler telah berkirim surat kepada pemerintah Jerman yang mengeluhkan tidak adanya kebijakan yang jelas untuk memajukan kendaraan listrik di Eropa, termasuk Jerman.Ford telah mengeluarkan investasi yang cukup signifikan selama empat tahun terakhir untuk industri kendaraan listrik, termasuk US$ 2 miliar untuk mengubah pabrik mereka di Cologne, Jerman menjadi pusat kendaraan listrik.
“Seperti investasi publik dalam infrastruktur pengisian daya kendaraan, insentif yang berarti untuk membantu konsumen beralih ke kendaraan listrik, meningkatkan daya saing biaya untuk produsen, dan fleksibilitas yang lebih besar dalam memenuhi target pemenuhan CO2,” ujar John.