Honda Motor Co., Ltd (Honda) dan Nissan Motor Co., Ltd (Nissan) mencapai kesepakatan untuk mendiskusikan proses integrasi bisnis atau merger pada Senin (23/12). Kesepakatan ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman atau MoU antara keduanya.
Perwakilan Honda Toshihiro Mibe mengatakan, diskusi kedua perusahaan bertujuan memperjelas arah potensi kemungkinan integrasi bisnis pada akhir Januari 2025.
Mibe mengatakan, ada potensi Mitsubishi Motors masuk dalam rencana merger ini. Namun, keputusan masuk tidaknya Mitsubishi akan diputuskan pada akhir Januari 2025. Jika akhirnya Mitsubishi masuk dalam rencana merger, maka Honda dan Nissan akan membuat MoU baru.
“Mitsubishi Motors menandatangani MOU bersama Nissan dan Honda untuk memulai diskusi soal potensi partisipasi dalam rencana merger, mereka akan membuat keputusan sekitar akhir Januari mendatang,” kata Mibe dalam konferensi pers yang dipantau secara daring melalui youtube Nissan pada Seni (23/12).
Mibe mengatakan, rencana merger ini mulai diumumkan pada Maret lalu saat Honda dan Nissan memulai studi kelayakan kemitraan strategis. Pembahasan dilanjutkan pada Agustus lalu yang menandakan terciptanya kesepakatan resmi dari kedua perusahaan untuk berkolaborasi.
Dia menjelaskan, ada beberapa keuntungan dari merger yang dilakukan kedua perusahaan, yakni memperkuat keunggulan secara kompetitif di seluruh rantai pasok melalui integrasi pembelian. Selain itu, merger juga dapat menciptakan sinergi pembiayaan dengan meningkatnya efisiensi pada biaya operasional.
Mibe juga optimistis, entitas perusahaan hasil merger ini akan menjadi korporasi terkemuka kelas dunia. “Dengan pendapatan sebesar 30 triliun yen dan laba operasional lebih dari 3 triliun yen,” ujarnya.
Penggabungan dua perusahaan ini juga berpotensi menghasilka nvolume penjualan tahunan mobil mencapai 7,5 juta unit.
Dia mengatakan, hasil merger dua korporasi ini akan berbentuk perusahaan induk yang dibentuk melalui pengalihan saham bersama. Dia menyebut perusahaan induk akan mempertahankan dan mengembangkan kedua merek secara adil.
“Jika Mitsubishi Motors memutuskan untuk bergabung dengan kami, kami akan memastikan bahwa ketiga merek yang berbeda akan bersinar dan menunjukkan potensi penuh mereka,” katanya.
Mibe mengatakan, kedua perusahaan akan mengadakan diskusi berdasarkan MOU terbaru. Mereka menargetkan untuk menandatangani perjanjian definitif Juni 2025. Setelah itu, perusahaan induk akan didirikan dan terdaftar di pasar utama Bursa Efek Tokyo.
Mibe menyampaikan, perusahaan induk akan tunduk pada persetujuan dari pihak berwenang dan hasil rapat umum pemegang saham masing-masing perusahaan.
“Perkiraannya rasio pengalihan saham akan ditentukan pada saat penandatanganan perjanjian definitif,” kata dia.
Mibe mengatakan, baik Nissan maupun Honda akan menjadi anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh perusahaan induk dan diperkirakan akan dihapus dari Bursa Efek Tokyo. Namun, pemegang saham kedua perusahaan dapat terus memperdagangkan saham perusahaan induk yang diterbitkan melalui pengalihan saham di Bursa Efek Tokyo.