Harga Daging Sapi di Pasar Rp140 Ribu/Kg, Peternak Duga Ada Permainan Harga
Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia atau PPSKI menduga ada oknum yang mempermainkan harga daging sapi. Harga daging sapi segar di pasar tercatat naik lebih dari Rp 10.000 per kg, sedangkan harga yang dinikmati peternak baru naik Rp 1.500 per kg.
Ketua Umum PPSKI Nanang Purus Subendro menjelaskan, harga daging sapi di tingkat konsumen umumnya hanya naik Rp 2.500 per kg jika terjadi kenaikan harga Rp 1.500 per kg di tingkat peternak. Berdasarkan pantauan Katadata, harga daging sapi segar di Pasar Rumput bahkan naik Rp 20 ribu per kg dari Rp 120.000 per kg pada Februari menjadi Rp 140.000 per kg pada Minggu (9/3). Sedangkan berdasarkan data Bapanas, rata-rata harga daging sapi mencapai Rp 135 ribu per kg.
"Iya ada yang memainkan harga di salah satu rantai distribusi daging sapi segar kalau begitu. Alasannya pasti antara kenaikan pada ongkos angkut atau tenaga kerja. Sebab, harga di tingkat peternak belum naik," kata Nanang kepada Katadata.co.id, Senin (10/7).
Badan Pangan Nasional sebelumnya memperkirakan, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat akan berdampak pada harga daging di dalam negeri. Ini karena sekitar 23% dari ketersediaan daging sapi dan kerbau pada tahun ini masih bergantung pada impor.
Berdasarkan data Bapanas, pasokan daging sapi dan kerbau pada awal tahun ini mencapai 65.652 ton dengan proyeksi produksi hingga 551.651 ton. Ketersediaan daging sapi dan kerbau tahun ini mencapai 809.834 ton setelah ditambah prediksi impor sejumlah 192.531 ton
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mencatat, stok daging kerbau tahun ini sekitar 30.000 ton, dengan tambahan impor bulan ini sebanyak 4.000 ton.
Arief awalnya berencana menjadikan daging kerbau sebagai instrumen pengendalian harga daging sapi di dalam negeri. Namun, pelemahan nilai tukar rupiah juga akan berdampak pada harga daging kerbau di pasar lokal.
"Target harga daging kerbau harusnya antara Rp 80.000 sampai Rp 100.000 per kilogram. Sekarang nilai tukar rupiah telah senilai Rp 16.500 per dolar Amerika Serikat. In akan berpengaruh pada harga pangan," kata Arief di Kantor Menteri Koordinator Bidang Pangan, Senin (3/3).
Ia menilai, harga daging sapi di dalam negeri harus naik untuk menjaga kesejahteraan peternak. Bapanas mendata, 30 provinsi memiliki harga daging sapi di bawah Harga Acuan Pemerintah senilai Rp 140.000 per kilogram.
Arief menjelaskan, pelemahan harga daging sapi segar disebabkan oleh kekhawatiran konsumen akan penyakit mulut dan kuku. Ia menekankan PMK tidak memiliki dampak negatif terhadap manusia yang mengonsumsi daging sapi terjangkit PMK.
Maka dari itu, Arief menilai peningkatan harga daging sapi segar saat ini menjadi momentum baik bagi peternak lokal. "Kemarin harga daging sapi turun karena PMK. Jadi memang harga daging sapi saat ini harus naik," ujarnya.