Khawatir Corona, Vietnam Putuskan Tunda KTT ASEAN hingga Juni 2020

ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Ilustrasi, logo ASEAn. Pada 17 Maret 2020 pemerintah Vietnam memutuskan menunda pelaksanaan KTT ASEAN ke-36 karena adanya pandemi corona.
20/3/2020, 12.34 WIB

Penyebaran virus corona yang masif berimbas pada penundanaan sejumlah pertemuan tingkat tinggi, salah satunya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) negara-negara Asia Tenggara (ASEAN).

Rencananya, KTT ASEAN yang ke-36 digelar pada 6-9 April 2020 di Vietnam, namun pemerintah Vietnam memutuskan menunda pelaksanaannya hingga akhir Juni 2020, menunggu situasi kembali kondusif.

Keputusan penundaan KTT ASEAN telah diumumkan oleh Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc, pada 17 Maret 2020. Ia mengatakan, perubahan jadwal telah diinformasikan kepada seluruh delegasi negara-negara ASEAN.

"Pertemuan puncak para pemimpin Asia Tenggara dan internasional lainnya yang dijadwalkan di Vietnam awal bulan depan telah ditunda hingga akhir Juni karena kekhawatiran tentang virus corona," kata dia dilansir dari Reuters, Jumat (20/3).

(Baca: AS Siapkan Skenario Pandemi Corona Berlangsung hingga 18 Bulan)

Nguyen Xuan Phuc menjelaskan, alasan lain penundaan KTT ASEAN adalah, telah diterapkannya karantina wajib untuk semua pengunjung dari Amerika Serikat (AS), Eropa dan negara-negara ASEAN lainnya. Selain itu, Vietnam juga akan menangguhkan visa baru untuk semua warga negara asing.

Sebelumnya, adanya pandemi corona juga membuat pertemuan antara delegasi ASEAN dan AS yang dijadwalkan berlangsung pada 14 Maret 2020, dibatalkan.

Pandemi virus corona diketahui tersebut telah menewaskan hampir 9.000 orang di seluruh dunia dan menginfeksi 76 orang di Vietnam. Berdasarkan informasi yang diterima Reuters, pada Kamis (19/3) malam.

Sementara, di Indonesia pandemi virus corona telah menginfeksi sebanyak 309 orang, bertambah 82 kasus dalam sehari. Jumlah pasien corona yang meninggal dunia secara nasional tercatat sebanyak 25 orang.

(Baca: Bertambah 82 Kasus, Pasien Positif Corona RI Melonjak Jadi 309 Orang)

Reporter: Tri Kurnia Yunianto