Donald Trump pernah berjanji untuk berhenti mengurus bisnis pribadinya selama menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat. Namun kini, ia malah mengomentari bisnis puterinya, Ivanka Trump.
“Puteri saya Ivanka telah diperlakukan tidak adil oleh Nordstrom. Dia adalah orang hebat yang selalu mendorong saya untuk melakukan hal benar. Kacau!” demikian cuitan akun Twitter @realDonaldTrump yang telah terverifikasi, Rabu (8/2) malam waktu Jakarta.
Sejak dilantik pada 20 Januari 2017 lalu, Donald Trump memang masih lebih sering menggunakan akun Twitter pribadinya ketimbang akun resmi kepresidenan @POTUS (President of the United States). Akun @POTUS diperkenalkan Gedung Putih di masa pemerintahan Barack Obama.
(Baca juga: Proyek MNC – Trump di Lido Ditargetkan Rampung 2019)
Pengacara senior yang pernah bekerja dengan mantan presiden Amerika Serikat George W Bush, Richard Painter, mengkritik sikap Trump. "Ini merupakan penyalahgunaan wewenang karena sikap Nordstrom jelas dan tak ada hubungannya dengan alasan pribadi," ujar Painter seperti dikutip Reuters.
Nordstrom menyatakan berhenti menjual pakaian dan asesoris merek Ivanka Trump pada Kamis (2/2) pekan lalu. Nama Ivanka Trump juga telah dihilangkan dari daftar desainer di website mereka.
Mereka mengklaim keputusan ini diambil semata karena penurunan penjualan, bukan alasan politik. “Setiap tahun kami memperbaharui berbagai macam produk. Dalam hal ini, kami telah memutuskan untuk tidak membelinya lagi berdasarkan kinerja brand (Ivanka Trump)," kata perwakilan Nordstrom seperti dikutip Teen Vogue pekan lalu.
(Baca juga: Kebijakan Trump Picu Unjuk Rasa Penghuni Silicon Valley)
Selain Nordstrom, jaringan retail kelas atas Neiman Marcus juga berhenti menjual koleksi perhiasan merek Ivanka Trump. Sama seperti Nordstrom, Neiman Marcus juga membuat keputusan itu karena penjualan yang rendah.
Tak hanya itu, peretail lain seperti Belk, Jet and ShopStyle juga kompak berhenti menjual produk Ivanka Trump. Mereka menurunkan baju, tas, sepatu, hingga perhiasan Ivanka dari etalase toko fisik maupun online.
Sebelumnya, kampanye untuk memboikot produk-produk keluarga Trump oleh para penentangnya telah berlangsung sejak masa kampanye. Yang cukup populer misalnya melalui tanda pagar #GrabYourWallet. Diluncurkan pada Oktober 2016 lalu #GrabYourWallet kini telah dicuitkan lebih dari 200 ribu kali dan mendapat lebih dari 600 juta “like”.
(Baca juga: Terancam Boikot, Bos Uber Mundur dari Dewan Penasihat Trump)
“Saat ini konsumen terutama generasi muda memiliki kekuatan yang sangat besar sebab perusahaan-perusahaan berlomba untuk merebut perhatian mereka,” kata salah satu inisiator gerakan, Shannon Coulter seperti dikutip Mashable.