Vaksin Corona Buatan Sinovac Dapat Izin Penggunaan Darurat di Tiongkok
Kandidat vaksin virus corona buatan Sinovac Biotech Ltd. mendapatkan izin penggunaan darurat dari pemerintah Tiongkok. Izin ini diberikan sebagai bagian dari program yang diinisiasi pada Juli 2020 untuk memvaksinasi kelompok berisiko tinggi terpapar covid-19, salah satunya yakni tenaga kesehatan.
Namun kandidat vaksin corona buatan Sinovac bukan satu-satunya yang mendapatkan izin penggunaan darurat. China National Biotec Group (CNBG) mengumumkan melalui media sosial WeChat bahwa salah satu kandidat vaksin buatannya juga mendapatkan izin tersebut.
Tiongkok telah memberikan vaksin virus corona eksperimental kepada kelompok berisiko tinggi sejak Juli. Seorang pejabat kesehatan mengatakan bahwa pemerintah Tiongkok tengah mempertimbangkan untuk memperluas program ini untuk mencegah kemungkinan meluasnya wabah pada musim gugur dan musim dingin.
Secara resmi, pemerintah Tiongkok tidak memberikan banyak penjelasan terkait kandidat vaksin mana yang telah mendapatkan izin penggunaan darurat, dan berapa orang dari kelompok berisiko tinggi yang telah divaksinasi.
Namun menurut laporan media pemerintah Tiongkok, sebelum program penggunaan darurat diinisiasi, pegawai perusahaan milik negara yang bepergian ke luar negeri diizinkan untuk mengambil salah satu dari dua vaksin yang sedang dikembangkan oleh CNBG. Militer Tiongkok juga telah menyetujui penggunaan kandidat vaksin buatan CanSino Biologics.
Sebagai informasi, sebanyak tujuh vaksin virus corona sedang dalam tahap uji coba terakhir di seluruh dunia, dan empat di antaranya berasal dari Tiongkok. Tetapi belum ada vaksin yang lolos tahap akhir uji coba yang membuktikan bahwa vaksin itu aman dan efektif.
Seperti diketahui, Sinovac juga bekerja sama dengan perusahaan farmasi pelat merah Indonesia, PT Bio Farma (Persero) untuk mengembangkan vaksin virus corona. Saat ini kandidat vaksin tersebut tengah menjalani uji klinis tahap ketiga di Indonesia.
Bio Farma akan menerima bulk konsentrat vaksin tersebut sebanyak 50 juta dosis pada November 2020 hingga Maret 2021. Kedua perusahaan farmasi ini telah menandatangani Preliminary Agreement of Purchase and Supply of Bulk Production of Covid-19 Vaccine di Hainan Tiongkok pada 20 Agustus 2020.