AstraZeneca mengatakan vaksin Covid-19 buatannya memiliki keampuhan 76% dalam mencegah penyakit dengan bergejala dan kritis. Pernyataan ini setelah pejabat kesehatan Amerika Serikat menegur AstraZeneca karena dianggap menyampaikan informasi kedaluwarsa perihal keampuhan vaksin mereka.
Pengumuman tersebut sedikit lebih rendah dari keterangan pada Senin lalu yang menyebutkan AstraZeneca memiliki keampuhan 79% dan efektif dalam uji coba terhadap 32 ribu orang di Amerika Serikat. Perusahaan juga menyebutkan pada relawan yang berusia 65 tahun ke atas, vaksin mampu bekerja 85% efektif.
Belakangan ini kepercayaan terhadap keampuhan vaksin AstraZeneca kian menipis setelah temuan kasus pembekuan darah di beberapa negara Eropa. Belasan negara pun menghentikan sementara pemberian vaksin. AstraZeneca kemudian mendapat tudingan menyembunyikan data efektivitas vaksin.
Lembaga Kesehatan Nasional AS mendesak AstraZeneca bekerja sama dalam memastikan data kemanjuran yang paling akurat dan terbaru untuk dipublikasikan secepat mungkin.
Anthony S. Fauci, ahli penyakit menular Gedung Putih, mengatakan situasi yang membelit AstraZeneca tidak menguntungkan, padahal vaksin tersebut mungkin bekerja dengan baik. "Hal ini semacam menimbulkan keraguan tentang vaksin dan mungkin pernyataan seperti itu tidak perlu."
Di tengah kontroversi penggunaan Covid-19 buatan AstraZeneca, Kanada memilih menggunakan vaksin tersebut. Departemen Kesehatan Kanada memperbarui label vaksin dengan memberikan informasi tentang risiko pembekuan darah.
Kanada telah menerima 500 ribu dosis vaksin AstraZeneca yang diproduksi di Serum Institute of India. Rencananya mereka akan mendapatkan 1,5 juta dosis tambahan pada Mei.
Departemen kesehatan Kanada (Health Canada) mengatakan hingga saat ini belum menerima laporan tentang kasus pembekuan darah akibat suntikan vaksin AstraZeneca. Label peringatan dibuat untuk memberi tahu orang-orang agar segera mencari pertolongan medis jika mereka mengalami sesak napas, nyeri dada, pembengkakan kaki, atau sakit perut yang terus-menerus setelah suntikan vaksin AstraZeneca.
"Dan segera cari pertolongan medis jika Anda mengalami sakit kepala parah atau terus-menerus setelah beberapa hari atau mengalami penglihatan kabur, atau mengalami kulit memar atau titik bulat di luar lokasi vaksinasi yang muncul setelah beberapa hari," demikian tulisan sejumlah peringatan dalam label baru vaksin AstraZeneca itu.
Selain Kanada, sebanyak 36 negara/kawasan sudah membeli vaksin ini. Uni Afrika menjadi yang terbanyak, yakni 500 juta dosis. Selanjutnya, Uni Eropa dengan 400 juta dosis dan Amerika Serikat 300 juta dosis. Berikut grafik dalam databoks:
Penyumbang bahan: Fikri (magang)
Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan