Singapura Catat Rekor 1.009 Kasus Covid-19, Sekolah Tatap Muka Ditutup

ANTARA FOTO/REUTERS/MINDEF SINGAPORE//nz/cf
Seorang pekerja migran melakukan tes swab di Mobile Swab Station (MSS) di tengah penyebaran infeksi Covid-19 di Singapura, Selasa (12/5).
Penulis: Sorta Tobing
19/9/2021, 17.18 WIB

Kementerian Kesehatan Singapura melaporkan 1.009 kasus baru Covid-19 pada Sabtu lalu (18/9). Angka ini merupakan yang tertinggi sejak April tahun lalu.

Peningkatan itu terjadi karena pemerintah setempat melakukan pelonggaran aktivitas masyarakat. Reuters melaporkan, kebijakan ini ditempuh usai 80% populasi Negeri Singa telah mendapatkan vaksin virus corona. 

Situasi tersebut mendorong Kementerian Pendidikan untuk menutup pembelajaran tatap muka untuk murid sekolah dasar. Aturan ini berlaku selama 10 hari. Seluruh peserta didik dapat melakukan pembelajaran secara daring atau online dari rumah.

Siswa kelas satu hingga lima sekolah dasar akan beralih ke pembelajaran online mulai 27 September hingga 6 Oktober 2021. Siswa kelas enam SD akan libur dari 25 September sebelum mengikuti ujian nasional.

Harapannya, kebijakan tersebut dapat mengurangi risiko penularan virus corona dan angka murid yang harus menjalani karantina. “Menjelang ujian tertulis PSLE (kelulusan SD), kami mengambil sejumlah langkah untuk melindungi para siswa yang secara medis belum diperbolehkan melakukan vaksinasi,” kata Menteri Pendidikan Chan Chun Sing.

Kasus Aktif Covid-19 di Singapura

Singapura tengah mempertimbangkan vaksinasi untuk anak di bawah 12 tahun pada awal 2022. Negara ini mencatat kematian karena Covid-19 yang ke-60 pada 17 September lalu.

Kasus tersebut terjadi pada pria berusia 90 tahun. Kementerian Kesehatan Singapura menyatakan, pasien tersebut belum mendapatkan vaksin virus corona

Pria itu, melansir dari The Straits Times, memiliki riwayat kanker, penyakit jantung, dan radang paru-paru. Ia sempat dibawa ke Pusat Penyakit Menular Nasional tapi nyawanya tidak terselamatkan.

Dari 1.009 kasus yang terjadi kemarin, 926 kasus ada di masyarakat. Sisanya, yaitu 78 kasus, merupakan klaster penghuni asrama.

Secara keseluruhan, sejak pandemi corona Singapura mencatat 76.792 kasus. Saat ini ada 863 pasien Covid-19 berada di rumah sakit. Angkanya naik dari 813 pada sehari sebelumnya.

Lalu, dari jumlah tersebut ada 105 kasus membutuhkan suplementasi oksigen dan 18 pasien dalam kondisi kritis di unit perawatan intensif. Dari mereka yang jatuh sakit parah, ada 100 pasien merupakan manula. Usia mereka di atas 60 tahun. 

Kementerian Kesehatan Singapura mengatakan, ada lonjakan jumlah pasien ke unit gawat darurat dalam beberapa hari terakhir. Gejalanya yang umum terjadi adalah infeksi saluran pernapasan ringan hingga akun.

Reporter: Antara

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan