Kematian Akibat Covid-19 di Inggris Tembus 150.000 usai Muncul Omicron

ANTARA FOTO/REUTERS/Simon Dawson/nz/dj
Inggris telah melihat lonjakan kasus yang terkait dengan varian virus corona Omicron dalam beberapa pekan terakhir meski tingkat kematian lebih rendah.
Penulis: Agustiyanti
10/1/2022, 06.50 WIB

Inggris mencatat total kematian akibat Covid-19 naik di atas 150 ribu pada Sabtu (9/10), menyusul rekor gelombang kasus yang disebabkan oleh varian Omicron.

Terdapat 313 kematian dalam 28 hari terakhir hingga Sabtu (9/10) sehingga total kematian sejak wabah ini merebak mencapai 150.057. Namun, angka kematian ini tak sepenuhnya tepat. Jumlah ini belum mencakup kematian yang mungkin terjadi akibat Covid-19 di awal pandemi saat alat pengujian masih terbatas. 

“Virus corona telah memakan korban yang mengerikan di negara kita dan hari ini jumlah kematian yang tercatat telah mencapai 150.000,” kata Perdana Menteri Boris Johnson dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari CNBC

Ia menyebut, jalan keluar dari pandemi ini adalah semua orang di Inggris mendapatkan suntikan booster dosis pertama atau dosis lengkap vaksin Covid-19 jika belum mendapatkannya. 

Inggris telah melihat lonjakan kasus yang terkait dengan varian Omicron dalam beberapa pekan terakhir. Namun, tingkat kematian saat ini memang lebih rendah daripada selama gelombang infeksi sebelumnya.

Pemerintah Inggris kini fokus untuk menggencarkan vaksinasi booster daripada mengharuskan kembalinya tindakan penguncian yang terlihat sebelumnya dalam pandemi. Total pemberian vaksin booster telah mencapai lebih dari 60% populasi. 

Sekitar 1,227 juta orang dinyatakan positif Covid-19 selama tujuh hari terakhir, 11% lebih tinggi dari pekan sebelumnya. Sementara jumlah kematian mingguan naik 38% pada minggu sebelumnya di 1.271.

Ada tanda-tanda tentatif bahwa jumlah kasus baru mungkin telah mencapai puncaknya. Sebanyak 146.390 kasus baru dilaporkan pada Sabtu (7/1), turun dari rekor 218.724 pada 4 Januari.

Jumlah kematian kumulatif Inggris adalah yang tertinggi kedua secara absolut di Eropa, hanya tertinggal di belakang Rusia.

Meski demikian, jika menghitung secara per kepala, Amerika Serikat, Italia, Belgia, dan beberapa negara di Eropa timur memiliki tingkat kematian kumulatif yang lebih tinggi. Tingkat kematian Inggris 7% lebih tinggi dari rata-rata Uni Eropa, menurut angka yang dikumpulkan oleh Our World in Data.