Cina telah menemukan kotak hitam kedua milik pesawat China Eastern Airlines yang jatuh di pegunungan Guangxi, Cina Selatan, pada hari kelima pencarian Jumat (25/3). Sementara kotak hitam pertama yang ditemukan Rabu (23/3), saat ini tengah dianalisis di Beijing.
Untuk menganalisis awal penyebab kecelakaan dari perangkat perekam suara kokpit pesawat tersebut membutuhkan waktu 10 hingga 15 hari. Otoritas juga membutuhkan waktu lebih lama sebelum kesimpulan akhir yang akan disajikan dalam sebuah laporan.
Penemuan kotak hitam itu terkendala badai dan kondisi geografis pegunungan Guangxi yang lebat. Pekerja darurat di lapangan telah menjelajahi pegunungan yang tertutup hutan di wilayah Guangxi selatan China untuk mencari korban Penerbangan MU5735 yang jatuh. Sejauh ini tidak ada korban selamat yang ditemukan dalam tragedi tersebut,
“”Prioritas pekerjaan kami masih dalam pencarian dan penyelamatan," kata Zhu Tao, Kepala Keselamatan Penerbangan di Administrasi Penerbangan Sipil China (CAAC), seperti dikutip dari Reuters, Jumat (25/3).
Investigasi dipimpin oleh Cina, tetapi Amerika Serikat diundang untuk mengambil bagian karena Boeing 737-800 dirancang dan diproduksi di sana. “Saat memasuki tahap investigasi kecelakaan, kami akan mengundang pihak terkait untuk berpartisipasi dalam investigasi kecelakaan sesuai peraturan terkait,” kata Zhu.
Menteri Transportasi AS Pete Buttigieg mengatakan, bahwa pihak berwenang China telah mengundang Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB) untuk mengambil bagian dalam penyelidikan. Dia sangat sangat terdorong untuk langsung berada di lapangan dalam rangka memenuhi undangan Cina.
Pesawat China Eastern Airlines jatuh di pegunungan Guangxi, Cina Selatan, Senin (21/3). Pesawat Boeing 737-800 dengan nomor penerbangan MU5735 tersebut sedang melakukan perjalanan dari Kunming ke Guangzhou ketika tiba-tiba turun dengan kecepatan 31.000 kaki per menit. Puing pesawat yang membawa 132 penumpang itu hangus terbakar setelah kecelakaan.
Berdasarkan data Aviation Safety Network (ASN), sepanjang periode 1945-2022, terdapat 76 kecelakaan pesawat di Cina dengan tingkat fatalitas penerbangan sebesar 1.748. Jumlah kecelakaan tersebut menempatkan Cina berada di urutan ke-11 dalam daftar negara dengan kecelakaan pesawat terbanyak.