CEO Tesla yang merupakan salah satu orang terkaya di dunia Elon Musk membeli saham raksasa media sosial Twitter. Ini dilakukan Musk seiring dengan kritiknya kepada Twitter terkait kebebasan berpendapat.
Bos Tesla Inc, Elon Musk pada Senin (4/4/2022) mengungkapkan telah mengambil 9,2 persen saham di Twitter Inc senilai hampir 3 miliar dolar AS, menjadikannya pemegang saham terbesar situs micro-blogging itu dan memicu kenaikan lebih dari 27 persen harga saham perusahaan tersebut.
Berdasarkan pengajuan Komisi Sekuritas dan Bursa 13G, Musk membeli 9,2 % saham atau 73.486.938 saham di Twitter, senilai US$ 2,89 miliar. Kepemilikannya itu membuat Musk menjadi pemegang saham terbesar situs micro-blogging itu.
Pembelian setelah informasi kepemilikan saham Musk di Twitter, harga saham perusahaan meningkat lebih dari 27%. Saham Musk di Twitter diklasifikasikan sebagai saham pasif. Investor menawar saham lebih tinggi dengan kemungkinan dapat menghasilkan sesuatu yang lebih besar.
Analis Wedbush Dan Ives mengatakan melalui kepemilikan sahamnya di Twitter, Musk dapat mencoba sikap yang lebih agresif lagi. "Ini pada akhirnya bisa mengarah pada semacam pembelian. Ini masuk akal mengingat apa yang Musk setidaknya bicarakan dari perspektif media sosial," kata Ives dikutip dari CNBC Internasional, Senin (4/4).
Analis di DA Davidson & Co juga mengatakan bahwa Musk berpeluang membuat langkah yang lebih besar di Twitter. “Saya akan mengatakan kemungkinan dia meningkatkan kepemilikannya di Twitter atau bahkan mengambil alih saham perusahaan dalam waktu dekat,” kata Forte dikutip dari Bloomberg.
Ia mengatakan, upaya Musk di Twitter akan semakin agresif karena sebelumnya Musk telah secara blak-blakan mengemukakan pendapat soal media sosial.
Pembelian saham Musk memang dilakukan kurang dari dua pekan setelah Musk mengkritik Twitter lewat cuitan. Ia memberikan polling di Twitter yang menanyakan ke pengguna apakah mereka percaya Twitter mematuhi prinsip kebebasan berbicara atau tidak.
Hasilnya, ada 70% pengguna bahwa Twitter tidak mematuhi prinsip-prinsip kebebasan berbicara. "Kegagalan untuk mematuhi prinsip-prinsip kebebasan berbicara secara fundamental merusak demokrasi. Apa yang harus dilakukan?," kata Musk di akun Twitter-nya @elonmusk pada kemarin (27/3). Di cuitan lanjutan ia bahkan menawarkan adanya platform media sosial alternatif. "Apakah platform media sosial baru dibutuhkan?" ujar Musk.
Elon Musk merupakan miliuner Amerika Serikat yang kekayaannya semakin meningkat semenjak adanya pandemi. Dia tercatat memiliki kekayaan bersih tertinggi di antara enam miliuner AS lainnya pada tahun ini. Jumlahnya sebesar US$234 miliar pada 10 Maret 2022.