Respons Dunia Terhadap Serangan Israel ke Rumah Sakit di Gaza

Antara/Anadolu
Penulis: Safrezi
18/10/2023, 14.49 WIB

Serangan udara yang cukup dahsyat menghantam Rumah Sakit Baptis Al-Ahli di Gaza, Palestina pada Selasa malam (17/10). Serangan ini menyebabkan 500 orang meninggal. Pemerintah Palestina dan sejumlah negara lainnya menyalahkan Israel atas serangan ke fasilitas pelayanan publik ini.

Beragam tayangan di media sosial memperlihatkan jasad-jasad berserakan di lantai rumah sakit. Ribuan warga Palestina berada di rumah sakit tersebut ketika fasilitas itu dibombardir oleh Israel. Banyak yang menggambarkan kejadian ini sebagai genosida, kejahatan perang, dan pembantaian. Selain 500 orang yang meninggal dunia, sejumlah pemberitaan menyatakan terdapat ribuan orang yang berada di sekitar rumah sakit tersebut saat terjadi serangan.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengutuk keras serangan mematikan terhadap tersebut. Apalagi rumah sakit dan tenaga kesehatan dilindungi hukum kemanusiaan internasional. "Saya khawatir atas tewasnya ratusan warga sipil Palestina dalam serangan terhadap sebuah rumah sakit di Gaza hari ini, saya mengutuk keras," kata Guterres di platform X, Selasa (17/10).

Sejumlah negara pun merespon serangan yang menyasar fasilitas kesehatan ini. Berikut rangkuman, pernyataan sejumlah negara merespons serangan Rumah Sakit Baptis Al-Ahli di Gaza, Palestina:

1. Turki

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan serangan terhadap rumah sakit di Gaza adalah contoh terbaru serangan Israel yang tidak memiliki nilai-nilai kemanusiaan yang paling mendasar. “Saya menyerukan seluruh umat manusia untuk mengambil tindakan untuk menghentikan kebrutalan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Gaza,” lanjut Erdogan di platform media sosial X.
Rakyat Turki juga menyatakan kegeramannya atas serangan Israel tersebut. “Kami sangat marah karena ratusan warga Palestina kehilangan nyawa dan banyak lagi yang terluka akibat penargetan sebuah rumah sakit di Gaza hari ini, dan kami mengutuk keras serangan biadab ini,” kata pernyataan Kementerian Luar Negeri Turki dikutip dari Reuters, Rabu (18/10).

2. Mesir

Mesir mengutuk serangan tersebut dan menyebutnya sebagai “pelanggaran berbahaya” terhadap hukum kemanusiaan internasional. Negara ini pun mengajak komunitas internasional untuk segera melakukan intervensi untuk menghentikan pelanggaran yang terjadi di Gaza.
“Serangan yang disengaja terhadap sasaran sipil ini merupakan pelanggaran berbahaya terhadap Hukum Humaniter Internasional (HHI) dan nilai-nilai dasar kemanusiaan,” kata Kementerian Luar Negeri dalam sebuah pernyataan dikutip dari AlJazeera, Rabu (8/10).

3. Uni Emirat Arab (UEA)

UEA mengutuk keras serangan Israel yang menargetkan rumah sakit tersebut. UEA menyerukan penghentian segera permusuhan dan memastikan bahwa warga sipil dan institusi sipil tidak menjadi sasaran.

4. Qatar

Kementerian Luar Negeri Qatar mengeluarkan pernyataan yang mengecam keras serangan udara Israel terhadap rumah sakit di Gaza. “Perluasan serangan Israel di Jalur Gaza hingga mencakup rumah sakit, sekolah, dan pusat populasi lainnya merupakan eskalasi yang berbahaya,” kata kementerian tersebut.

5. Iran

Kementerian Luar Negeri Iran mengecam keras serangan udara Israel terhadap negara yang dikatakannya menewaskan dan melukai ratusan orang yang tidak bersenjata dan tidak berdaya. Beberapa rumah sakit di Kota Gaza telah menjadi tempat perlindungan bagi ratusan orang, berharap mereka terhindar dari pemboman setelah Israel memerintahkan seluruh penduduk kota dan sekitarnya untuk mengungsi ke Jalur Gaza selatan.
Melansir Al Jazeera, Rabu (18/10), Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian menyerukan agar umat manusia bersatu secara global untuk melawan Israel. Dia menyebut kematian ratusan orang dalam pengeboman rumah sakit di Jalur Gaza sebagai 'pembantaian'.
"Setelah kejahatan mengerikan oleh rezim Zionis dalam pengeboman dan pembantaian lebih dari seribu perempuan dan anak-anak yang tidak bersalah...rumah sakit, telah tiba waktunya bagi persatuan global umat manusia untuk melawan rezim palsu yang lebih dibenci daripada ISIS dan mesin pembunuhnya," dalam pernyataan lewat media sosial X.

6. Kanada

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan serangan Israel terhadap rumah sakit di Gaza "mengerikan dan sama sekali tidak dapat diterima.” Trudeau mengatakan kepada wartawan; “Tidak diperbolehkan menghantam rumah sakit.”

7. Prancis

Prancis cukup tegas mengutuk serangan mematikan di rumah sakit Gaza. “Hukum humaniter internasional mengikat semua pihak dan harus memberikan perlindungan terhadap masyarakat sipil. Akses kemanusiaan ke Jalur Gaza harus dibuka tanpa penundaan,” kata Kementerian Luar Negeri Prancis. Namun, pernyataan Prancis ini tidak menyebutkan siapa pelaku serangan ke rumah sakit di Gaza tersebut.

 

 

8. Palestina

Presiden Palestina Mahmoud Abbas menganggap serangan ini sebagai "pembantaian yang mengerikan" dan tidak dapat ditoleransi. Dia pun mengumumkan tiga hari berkabung bagi rakyat Palestina setelah serangan udara mematikan di rumah sakit di Gaza.
"Israel telah melewati semua batas. Kami tidak akan diam atau membiarkan siapa pun mengusir kami dari sana (Jalur Gaza)," kata Abbas seperti dikutip Reuters.
Abbas bahkan membatalkan rencana pertemuannya dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden di Amman, Yordania, pada Rabu (18/10). Dia langsung kembali ke Ramallah, Palestina, akibat insiden ini.

9. Suriah

Suriah menganggap negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat yang harus bertanggung jawab atas pembantaian ini. "Karena mereka adalah mitra entitas Zionis dalam semua operasi terorganisir yang dirancang untuk membunuh warga Palestina," kata presidensi Suriah.

10. Liga Arab

Ketua Liga Arab Ahmed Aboul Gheit mengatakan para pemimpin internasional harus segera menghentikan tragedi ini. "Pikiran jahat apa yang dengan sengaja membombardir rumah sakit dan penghuninya yang tidak berdaya? Mekanisme Arab akan mendokumentasikan kejahatan perang ini dan para penjahat tidak akan lolos dari tindakan mereka." tulisnya dalam pernyataan di media sosial.

11. Indonesia

Indonesia mengutuk serangan bom yang dilancarkan Israel ke Rumah Sakit Al-Ahli Al-Arabi. Kementerian Luar Negeri mengatakan serangan tersebut jelas melanggar hukum humaniter internasional.
Menyikapi konflik terbaru Israel-Palestina, Indonesia mendesak agar koridor aman bagi akses kemanusiaan segera dibuka. Indonesia juga mendesak komunitas internasional, terutama DK PBB, untuk segera mengambil langkah nyata menghentikan serangan dan tindakan kekerasan di Gaza, yang telah memakan korban sipil sangat banyak.
"Ketidakadilan terhadap rakyat Palestina sudah berlangsung sangat lama dan masih terus terjadi," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri RI melalui media sosial X pada Rabu.

12. Yordania

Kementerian Luar Negeri Yordania mengeluarkan pernyataan yang mengutuk keras serangan Israel terhadap sebuah rumah sakit di Gaza. Pernyataan tersebut menekankan perlunya memberikan perlindungan internasional bagi rakyat Palestina dan menyerukan segera bergabung dalam upaya menghentikan perang yang berkecamuk di Gaza.

13. Rusia

Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev menyebut serangan rudal Israel terhadap Rumah Sakit Baptis Al-Ahli di Gaza sebagai kejahatan perang. Ia menegaskan bahwa tanggung jawab utama atas tindakan ini terletak pada Amerika Serikat.
“Tanggung jawab terakhirnya terletak pada mereka yang secara sinis menghasilkan uang dari perang di berbagai negara dan benua yang berbeda. Yang tanpa berpikir panjang mendistribusikan sejumlah besar uang untuk membeli senjata, membebani kompleks industri militer mereka. Yang secara keliru memproklamirkan misi global mereka untuk melindungi demokrasi. Nilai-nilai Amerika Serikat,” ujarnya.

14. Amerika Serikat

Presiden Amerika Serikat Joe Biden membatalkan kunjungan ke Yordania setelah serangan di rumah sakit Gaza. "Saya marah dan sangat sedih atas ledakan di rumah sakit Arab Al-Ahli di Gaza, dan banyaknya korban jiwa yang diakibatkannya," kata Presiden Joe Biden dalam sebuah pernyataan saat hendak melakukan kunjungan ke Israel, seperti dikutip AFP.
Biden mengatakan dia telah berbicara dengan Raja Yordania Abdullah II dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu setelah mendengar berita ini. Biden juga telah telah mengarahkan tim keamanan nasionalnya untuk terus mengumpulkan informasi tentang apa yang sebenarnya terjadi.

15. WHO

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga mengutuk serangan mematikan terhadap Rumah Sakit Arab al-Ahli di Gaza.
Mengutip Al-Jazeera, Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom, dalam sebuah postingan di X, menyerukan “perlindungan segera terhadap warga sipil” dan agar “perintah evakuasi Israel dibatalkan”.

 


Meski banyak yang menuding Israel yang melakukan serangan terhadap rumah sakit ini, negara tersebut membantahnya. Juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari menyangkal bahwa militernya yang melakukan serangan udara terhadap RS tersebut pada Selasa malam.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyalahkan roket Jihad Islam Palestina (PIJ) yang gagal menyeberang ke Israel. IDF mengatakan pihaknya sudah melakukan penyelidikan terkait sumber ledakan, dan menyatakan bahwa rumah sakit tersebut adalah bangunan yang sangat sensitif dan bukan target IDF.

“Analisis sistem operasional IDF menunjukkan bahwa rentetan roket ditembakkan oleh teroris di Gaza, dan melintas di dekat rumah sakit al-Ahli di Gaza pada saat serangan itu terjadi. Intelijen dari berbagai sumber yang kami miliki menunjukkan bahwa Jihad Islam bertanggung jawab atas kegagalan peluncuran roket yang menghantam rumah sakit di Gaza," kata IDF, seperti dikutip Fox News, Rabu (18/10).

Sementara Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, mengutuk serangan udara ke RS Al-Ahli ini dengan mengatakan insiden ini menjadi "titik baru" perang dengan Israel.