Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan merobek salinan Piagam PBB di Majelis Umum sebagai protes atas pemungutan suara untuk memberikan hak tambahan kepada Palestina.
Berdasarkan video yang beredar, Dubes Israel untuk PBB Erdan menggunakan mesin penghancur mini untuk merobek salinan piagam yang berisi perjanjian dasar PBB.
Utusan Israel itu merobek salinan Piagam PBB sebelum Majelis Umum PBB memberikan suara 143 berbanding sembilan untuk resolusi yang meminta Dewan Keamanan mengubah status Palestina dari ‘pengamat’ menjadi anggota penuh.
Sebanyak 25 negara abstain dalam pemungutan suara tersebut. Sembilan negara, termasuk Amerika Serikat dan Israel, menolak.
Erdan mengatakan, tindakan merobek salinan Piagam PBB menggambarkan pengabaian Majelis Umum terhadap dokumen tersebut.
"Anda menghancurkan piagam PBB dengan tangan Anda sendiri. Sungguh memalukan,” kata Erdan sambil memasukkan salinan Piagam PBB ke mesin penghancur kertas mini di atas podium.
“Kami mengecam para anggota PBB karena ingin memajukan pembentukan negara teror Palestina yang dipimpin oleh Hitler di zaman ini,” Erdan menambahkan.
Dia mengatakan bahwa mengakui Palestina sebagai anggota PBB akan memberikan hak suatu negara kepada entitas yang sebagian sudah dikendalikan oleh teroris, dan akan digantikan oleh kekuatan pembunuh anak-anak, pemerkosa yakni Hamas.
Sementara itu, Duta Besar Palestina untuk PBB Riyad Mansour menyebut pemungutan suara tersebut bersejarah dan berdampak signifikan.
Pemungutan suara tersebut menyusul serangan bertubi-tubi Israel ke Gaza yang menewaskan sekitar 35 ribu orang, termasuk perempuan dan anak-anak. Sebanyak dua juta orang mengungsi akibat serangan ini.
Israel juga mulai melancarkan invasi besar-besaran ke kota Rafah di selatan. Israel mengatakan Rafah adalah benteng terakhir kelompok militan Hamas.