Perusahaan pemantau penerbangan FlightAware melaporkan sedikitnya 4.400 penerbangan di seluruh dunia dibatalkan dan lebih dari 39.700 lainnya ditunda akibat gangguan teknologi informasi (TI) atau IT.
Jumlah penerbangan yang dibatalkan maupun ditunda tersebut tercatat pada Jumat (19/7) pukul 23.00 GMT atau Sabtu (20/7) pukul 06.00 WIB. Sebelumnya pada Jumat, kata FlightAware di lamannya, ada lebih dari 3.200 penerbangan yang dibatalkan dan sedikitnya 29.300 ditunda di berbagai belahan dunia.
"Total penerbangan yang ditunda hari ini: 39.786 penerbangan. Total yang dibatalkan hari ini: 4.417 penerbangan," seperti dikutip dari data FlightAware.
Maskapai penerbangan Singapura, Singapore Airlines pada Jumat (19/7), juga melaporkan bahwa pusat layanan dan saluran pemesanannya mengalami masalah teknis akibat pemadaman sistem Teknologi Informasi global.
"Layanan Singapore Airlines (SIA) di pusat layanan ION di Singapura dan saluran pemesanan kami saat ini mengalami masalah teknis akibat pemadaman sistem TI global," kata pernyataan tersebut. Khususnya, sistem check-in bandara di seluruh dunia terganggu dan para pelaku bisnis melaporkan mengalami layar biru pada layar monitor komputernya serta pemadaman TI.
Namun, masalah IT ini tidak sampai mempengaruhi operasional penerbangan maskapai tersebut. Layanan penerbangan SIA masih beroperasi sesuai jadwal.
Kalangan perusahaan layanan telekomunikasi, bank, dan maskapai penerbangan di seluruh dunia pada Jumat pagi terkena dampak gangguan global peralatan berbasis Windows. CrowdStrike, perusahaan teknologi Amerika Serikat bidang keamanan siber, membenarkan laporan bahwa gangguan global terjadi terkait karena ada pembaruan aplikasi keamanan siber Falcon Sensor.
"CrowdStrike mengetahui laporan kerusakan pada Windows terkait dengan Sensor Falcon," kata CrowdStrike melalui lamannya. Gangguan itu bukan disebabkan serangan siber.
Sementara Microsoft dalam unggahannya di X mengatakan menyatakan bahwa berbagai layanannya, yakni PowerBI, Microsoft Fabric, Microsoft Teams, dan pusat admin Microsoft 365, terimbas gangguan teknologi informasi. Microsoft masih terus perbaikan layanannya dan melakukan tindakan mitigasi.
Gangguan IT berskala besar sejauh ini telah berdampak di banyak sektor, mulai dari sektor penerbangan, bisnis, keuangan hingga kesehatan dan saluran TV di hampir seluruh dunia.