Prabowo Ingin Belajar dari UEA Perbesar Lembaga Pengelola Investasi INA

ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden
Presiden Prabowo Subianto bersama Presiden Persatuan Emirat Arab (PEA) Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) dalam pertemuan di Qasr Al Watn, Abu Dhabi, Persatuan Emirat Arab, Sabtu (23/11/2024).
Penulis: Agustiyanti
24/11/2024, 11.30 WIB

Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyatakan ketertarikannya untuk belajar dari Uni Emira Arab untuk memperbesar kapasitas lembaga pengelola investasi atau Sovereign Wealth Fund, Indonesia Investment Authority atau INA. UEA saat ini memiliki lembaga serupa yang telah mengelola aset mencapai US$ 2,26 triliun atau setara Rp 35.877 triliun dengan asumsi kurs Rp 15.875 per dolar AS. 

"Kami pernah dibantu dalam mendirikan sovereign wealth fund kami yang sekarang bernama INA. Sekarang, kami ingin memperbesar ini, kami ingin membuat sovereign wealth fund kami jauh lebih besar, dan belajar dari pengalaman Uni Emirat Arab," kata Prabowo dalam tayangan yang diunggah di YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (24/11). 

UEA memiliki peran besar dalam operasional INA pada 2021, dengan menggelontorkan dana mencapai US$ 10 miliar. Uni Emirat Arab menjadi negara dengan kontribusi investasi paling besar di INA saat itu, selain negara lainnya seperti Amerika Serikat, Kanada, Belanda, Jepang.

"Kami di Indonesia memandang Yang Mulia sebagai pemimpin yang sangat berhasil, pemimpin yang punya visi jauh ke depan, yang sudah terbukti membawa kemajuan modernisasi yang sangat pesat kepada negara Emirates, dan kami ingin belajar dari Yang Mulia," ujar Prabowo.

Adapun Prabowo saat ini telah membentuk Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) yang akan menaungi tujuh BUMN besar. INA rencananya juga akan melebur ke dalam badan baru ini.