Fakta Susu Beruang, Benarkah Dapat Tingkatkan Imunitas Tubuh?

Instagram/@bearbrand_id
Ilustrasi Bear Brand alias susu beruang.
Penulis: Sorta Tobing
5/7/2021, 13.09 WIB

Di tengah masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat alias PPKM Darurat, susu merek Bear Brand diburu masyarakat. Minuman yang Kerap disebut susu beruang ini dianggap memiliki khasiat meningkatkan imunitas, bahkan menangkas virus corona

Akibatnya, banyak warga berbondong-bondong memborong susu keluaran Nestle tersebut. Lantaran tingginya permintaan, terjadi kelangkaan susu ini di sejumlah pasar tradisional dan swalayan.

Harganya pun langsung meroket. Di aplikasi e-commerce harga sekaleng ukuran 189 mililiter (ml) berkisar Rp 15 ribu sampai Rp 17 ribu. Padahal harga normalnya sekitar Rp 9 ribuan.

Seiring dengan lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia, banyak mitos soal Bear Brand beredar di masyarakat. Hal ini kemudian dibantah oleh sejumlah ahli.

Kata Para Ahli tentang Susu Beruang

Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Zubairi Djoerban membantah susu beruang bisa menyembuhkan Covid-19. Kandungan dalam susu disebut tidak bisa membunuh virus SARS-CoV-2 dalam tubuh. “Susu beruang tak bisa mematikan virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19,” kata Zubairi kepada CNN Indonesia, Minggu (4/7/2021).

Ia juga mengungkapkan hal itu melalui akun Twitter pribadinya, @ProfesorZubairi.”Saya geleng-geleng lihat video orang rebutan beli susu (beruang). Kandungan protein kan tidak hanya susu. Ada daging atau telur. Anda bisa baca itu di buku-buku tentang nutrisi atau Google,” tulisnya kemarin.

Pernyataan serupa datang dari Ahli Gizi Masyarakat Dokter Tan Shot Yen. Asumsi susu beruang bisa menyembuhkan berbagai penyakit hanya mitos.

Selama ini klaim berlebihan Bear Brand tidak pernah dibenahi. Publik salah mengasumsikannya karena literasi gizi yang minim. “Akhirnya ada kepercayaan-kepercayaan yang dibentuk sebagai opini publik. Apa yang mestinya mitos dijadikankebenaran. Sebaliknya, fakta ilmiah sama sekali tidak digubris,” ucap Tan Shot Yen kepada CNN Indonesia.

Operasional pasar swalayan selama PPKM Darurat. (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/wsj.)

Apa yang Terkandung dalam Susu Beruang?

Susu memang memiliki kandungan nilai gizi yang baik. Di dalamnya, terkandung protein hingga mineral yang bermanfaat untuk kesehatan. Namun, bukan berarti masyarakat harus memilih satu produk susu tertentu untuk dikonsumsi.

Kadungan gizi produk susu beruang sama saja dengan yang lainnya. “Susu evaporasi, ultra high temperature (UHT), susu cair, semuanya sama,” kata Tan.

Ada pun rincian kandungan susu beruang, antara lain sebagai berikut: Bear Brand (satu kaleng 189 ml) mengandung 120 kalori, 9 gram karbohidrat, 6 gram protein, dan 7 gram lemak.

Pada varian yang lain, Bear Brand Gold Malt Putih (1 kaleng 140 ml) mengandung 120 kalori, 19 gram karbohidrat, 9 gram gula, 4 gram protein dan 15 gram lemak.

Untuk Bear Brand Teh Putih (1 kaleng 140 ml) mengandung 70 kalori, 10 gram karbohidrat, 8 gram gula, 4 gram protein dan 2 gram lemak.

Perlu diingat, susu beruang yang ramai diburu ini pada dasarnya adalah susu sapi. Produknya telah melalui proses sterilisasi murni untuk membunuh bakteri, kuman, dan spora. Proses ini sebenarnya serupa dengan produk susu lainnya. 

Sebagai informasi, konsumsi susu tidak lantas dapat meningkatkan imunitas tubuh. Manusia juga membutuhkan makanan bergizi dan aktivitas lainnya untuk menjaga kesehatan.

Berjemur untuk tingkatkan imunitas tubuh di tengah pandemi Covid-19. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/wsj.)

Bagaimana Cara Tingkatkan Imunitas Saat Pandemi?

Melansir laman Fakultas Ilmu Kesehatan, UPN Veteran Jakarta, ada beberapa hal yang dapat dilakukan guna meningkatkan imun. Terlebih di masa pandemi Covid-19 ini.

Pertama, istirahat yang cukup. National Sleep Foundation merekomendasikan orang dewasa butuh waktu tidur tujuh hingga sembilan jam per hari. Kurang tidur membuat tubuh tidak dapat memproduksi sitokin.

Sitokin merupakan sejenis protein yang digunakan untuk melawan infeksi serta peradangan. Kemudian, secara efektif akan menciptakan respon imun tubuh.

Kedua, olahraga. National Institute of Health, Amerika Serikat, menyebut olahraga dapat merangsang kinerja antibodi serta sel-sel darah putih. Aktivitas fisik ini dapat meningkatkan sistem imun dalam tubuh.

Ketiga, mengonsumsi gizi seimbang. Gizi seimbang artinya mengonsumsi makanan sesuai kebutuhan tubuh. Mulai dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.

Keempat, minum air putih yang cukup. Kelima, berjemur di bawah sinar matahari pagi. Keenam, mengelola stress dengan baik.

Terakhir, mengonsumsi suplemen seperti Vitamin C, B, D dan zinc secara rutin. Sebenarnya, sudah banyak multivitamin yang dijual di apotek dan supermarket, tapi sumber alaminya dapat diperoleh dari buah dan sayur.

Penyumbang bahan: Alfida Febrianna (magang)