12 Tanda Kehamilan, dari Telat Haid sampai Mood Naik-Turun

Getty Images/iStockphoto
Ilustrasi, haid tidak datang merupakan salah satu tanda kehamilan.
Penulis: Husen Mulachela
Editor: Agung
28/4/2022, 14.51 WIB

Hamil adalah suatu kabar yang sangat dinantikan oleh sebagian besar pasangan suami-istri. Memiliki momongan merupakan keberkahan dan kebahagian tersendiri, terutama bagi mereka yang baru membangun rumah tangga. Kehadiran si kecil dapat menghiasi kehidupan pasutri.

Untuk mengetahui seseorang tengah hamil bisa dilakukan dengan banyak cara, di antaranya memastikan kehamilan dengan test pack atau berkonsultasi dengan dokter ginekolog. Namun, selain kedua cara tersebut, kehamilan bisa diprediksi jika seseorang merasakan tanda-tanda berikut.

Tanda Kehamilan

Mengutip buku “9 Bulan yang Menakjubkan” oleh Bonny D. Hall, Dewi Handajani, dan Natalia Dian Pratiwi, berikut 12 tanda kemungkinan hamil:

1. Haid Tidak Datang

Haid tidak datang atau amenorrhoea bisa menjadi tanda seseorang tengah mengandung. Sebab, berhentinya haid adalah pertanda dibuahinya sel telur oleh sel sperma. Namun demikian, haid yang telat tidak semata-mata merupakan tanda kehamilan.  Kadang-kadang, haid yang telat dapat terjadi apabila seseorang stres atau mengonsumsi obat-obatan seperti Primolut N, norethisteron, lutenil atau pil kontrasepsi.

2. Mual dan Muntah

Gejala ini biasa muncul pada sekitar 50% ibu yang baru mulai hamil, dua minggu setelah tidak haid. Hal ini dapat dipicu oleh meningkatnya hormong Human Chorionic Gonadotrophin (hCG) atau hormon manusia yang menandakan ada manusia lain di tubuh seseorang.

3. Payudara Tidak Nyaman

Meningkatnya produksi hormon estrogen dan progesteron di tubuh seorang perempuan bisa mendatangkan gejala tidak nyaman pada payudara, seperti lebih lunak, sensitif, gatal, berdenyut seperti kesemutan, dan nyeri jika disentuh.

4. Bercak Darah dan Kram Perut

Bercak darah dan kram perut disebabkan implantasi atau menempelnya embrio ke dinding rahim. Tanda ini biasanya terjadi 8-10 hari setelah ovulasi atau lepasnya sel telur matang dari rahim.

5. Sering Buang Air Kecil

Sering pipis terjadi akibat janin mulai tumbuh dalam rahim dan menekan kandung kemih. Tanda ini juga bisa disebabkan karena meningkatnya sirkulasi darah dan hormon kehamilan. Jika tanda ini muncul, jangan ditahan!

6. Sakit Kepala

Perbuahan kadar hormon tubuh ketika mulai hamil dapat menyebabkan lelah, mual, tegang, atau depresi. Selain itu, meningkatnya pasokan darah ke tubuh juga bisa membuat ibu pusing setiap ganti posisi.

7. Cepat Lelah dan Mengantuk

Akibat perubahan hormon dan kerja ginjal, jantung, serta paru-paru yang semakin keras untuk ibu dan janin, tak jarang membuat ibu sering merasa lelah dan mengantuk.

8. Sembelit

Sembelit dapat terjadi karena meningkatnya hormon progesteron pada ibu hamil. Selain mengendurkan otot rahim, hormon itu juga mengendurkan otot dinding usus, sehingga melambatkan gerakan usus. Namun jangan khawatir, sebab sisi baiknya, hal ini terjadi agar penyerapan nutrisi untuk janin dapat berjalan lancar.

9. Sering Meludah

Sering meludah atau hipersalivasi terjadi akibat perubahan kadar hormon estrogen.

10. Temperatur Basal Tubuh Naik

Temperatur basal adalah temperatur yang diambil dari mulut saat bangun di pagi hari.  Temperatur itu sedikit meningkat setelah ovulasi dan akan turun ketika haid. Jika tetap tinggi, bisa jadi itu pertanda kehamilan.

11. Mengidam

Tidak suka atau ingin makan makanan tertentu adalah ciri khas ibu hamil. Hal ini terjadi karena perubahan hormon.

12. Mood Tidak Stabil

Membanjirnya produksi hormon di tubuh pada awal kehamilan membuat seseorang bisa sangat emosional, seperti cepat sedih dan cepat gembira.

Dokter Kandungan Terbaik

Jika sudah mendapat kepastian perihal kehamilan, langkah selanjutnya adalah menemukan dokter kandungan terbaik. Pria atau wanita, tua atau muda, ramah atau sedikit judes, sebenarnya bukanlah masalah serius. Yang paling penting, sosoknya Anda percaya untuk menangani seluruh proses kehamilan hingga persalinan, dan Anda merasa cocok.

Bukan hanya kompeten di bidangnya, pengalaman dan wawasan dokter kandungan (obstetri) dan kebidanan (ginekologi) haruslah memadai. Akan lebih baik jika ia komunikatif, dengan demikian Anda bisa bertanya dan mendiskusikan kehamilan dan persalinan.

Dikutip dari buku yang sama, dokter kandungan yang ideal ialah mereka yang mendukung upaya inisiasi menyusu dini (IMD) dan pemberian ASI eksklusif, serta profesional dalam mengambil keputusan cara bersalin secara Caesar –tidak Caesar minded. Di samping itu, mereka bersedia dihubungi, terutama saat darurat.

Agar tidak salah pilih di kemudian hari, ada baiknya untuk mencermati terlebih dahulu rumah sakit incaran berdasarkan faktor-faktor berikut:

  • Mendukung IMD dan ASI eksklusif.
  • Memiliki reputasi yang baik, misalnya tidak pernah dituntut atas kasus dugaan malpraktik.
  • Memiliki fasilitas lengkap, seperti ruang operasi, inkubator bayi dan fasilitas NICU (Neonatal Intensive Care Unit).
  • Lokasinya mudah dijangkau, dan sebagainya.