4 Cara Mengutip dari Jurnal dengan Mudah

pixabay.com
Ilustrasi seseorang mengetik karya ilmiah
Penulis: Fathnur Rohman
Editor: Intan
9/6/2022, 22.51 WIB

Bagi mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi, mengetahui cara mengutip dari jurnal akan sangat membantunya dalam membuat sebuah karya ilmiah. Baik itu makalah maupun skripsi.

Sebab, sebagai tugas wajib saat berkuliah, seorang mahasiswa memang dituntut untuk bisa membuat tulisan yang kredibel dengan didukung sumber dan bukti relevan. Untuk membuat tulisan semacam ini, mereka diperbolehkan untuk mengutip dari berbagai sumber seperti jurnal penelitian.

Jurnal penelitian adalah sebuah laporan tertulis yang disusun oleh seorang peneliti. Isinya tentang sebuah penelitian yang sudah dilakukan secara ilmiah. Mengingat jurnal ini dibuat dengan metode ilmiah, maka tulisan semacam ini dapat dikutip untuk menambah kredibilitas karya ilmiah.

Bagaimana cara mengutip dari jurnal yang baik dan benar? Simak penjelasannya berikut ini.

Cara Mengutip dari Jurnal 

Sama halnya dengan mengambil kutipan dari buku, cara mengutip dari jurnal sebenarnya cukup mudah. Akan tetapi, tidak semua orang mengetahui teknik penyusunannya dengan benar.

Cara mengutip dari jurnal harus diperhatikan dengan baik. Ini karena jika asal mengambil kalimat secara sembarangan, dikhawatirkan makna kalimat tersebut bisa berubah. Untuk itu teknik penyusunannya harus benar-benar dikuasai.

Menggunakan cara mengutip dari jurnal akan sangat membantu, terutama bagi mahasiswa yang tengah membuat skripsi maupun tesis. Kutipan tersebut bakal menghindarkannya dari kasus plagiarisme atau penjiplakan.

Selain itu, dengan mengambil kutipan dari jurnal maka tulisan ilmiah yang sedang dibuat lebih objektif dan kredibel. Ini pun menjadi salah satu bentuk untuk menghargai peneliti yang membuat jurnal tersebut.

Menukil Penerbitdeepublish.com dan sumber lainnya, simak sejumlah cara mengutip dari jurnal berikut ini:

1. Cara Mengutip dari Jurnal dengan Kutipan Langsung

Sebagaimana diketahui bersama, seorang peneliti dapat menambahkan kutipan dari berbagai sumber relevan seperti buku dan jurnal ilmiah. Salah satu jenis kutipan yang umum digunakan adalah kutipan langsung.

Kutipan langsung adalah kutipan yang ditulis sama persis dengan sumber aslinya. Artinya baik bahasa maupun ejaannya tidak ada perubahan. 

Setiap instansi perguruan tinggi memiliki pedoman tersendiri dalam melakukan penulisan kutipan langsung. Akan tetapi, biasanya format penulisan tersebut yaitu rujukan ditulis di antara tanda kurung, lalu dimulai dengan nama akhir sebagaimana tercantum dalam daftar pustaka, tanda koma, tahun terbitan, titik dua, spasi, dan diakhiri dengan nomor halaman.

Kutipan langsung bisa menjadi pilihan sebagai cara mengutip dari jurnal. Adapun petunjuk teknisnya yaitu sebagai berikut:

  • Kutipan langsung ditulis apa adanya dan tidak diubah.
  • Kutipan harus berkaitan dengan penjelasan penulis.
  • Kutipan ditulis dengan jarak dua spasi.
  • Melampirkan tanda kutip ("...") dalam tanda kutip.
  • Sumber kutipan secara lengkap.
  • Apabila ada bagian yang dihapus pada kutipan, maka bisa menambahkan tiga titik (...) di awal maupun akhir kalimat yang dikutip.
  • Jika hendak memberikan suplemen, komentar, dan lainnya maka bisa ditulis dalam tanda kurung.

Berikut contoh kutipan langsung sebagaimana dilansir dari Gramedia.com:

Doug Newson & James A. Wollert (1985:11), mengatakan “berita adalah apa saja yang ingin dan perlu diketahui orang atau lebih luas lagi oleh masyarakat.”

2. Cara Mengutip dari Jurnal dengan Kutipan Tidak Langsung

Cara mengutip dari jurnal berikutnya bisa menggunakan kutipan tidak langsung. Kutipan tidak langsung adalah kutipan yang tidak sama persis dengan aslinya. Sederhananya, penulis yang ingin mengutip dari sebuah sumber bisa mengambil pokok pikirannya saja tanpa merubah makna kalimatnya.

Cara membuat kutipan tidak langsung yaitu sebagai berikut:

  • Kalimat kutipan ditulis spasi rangkap sebagaimana teks biasa.
  • Sumber rujukan kutipan dapat ditulis sebelum atau sesudah kalimat-kalimat yang mengandung kutipan. 
  • Apabila ditulis sebelum teks kutipan, nama akhir sebagaimana tercantum dalam daftar pustaka masuk ke dalam teks, diikuti dengan tahun terbitan di antara tanda kurung.
  • Jika ditulis sesudah teks kutipan, maka rujukan ditulis di antara tanda kurung, dimulai dengan nama akhir sebagaimana tercantum dalam daftar pustaka, titik dua, dan diakhiri dengan tahun terbitan.

Berikut adalah contoh kutipan tidak langsung:

Menurut Nunan (1992), penelitian studi kasus sering mengalami kesukaran dalam hal validitas eksternal; hasil penelitian ini tidak dapat digeneralisasikan kepada ...

3. Cara Mengutip dari Jurnal dengan Mencantumkan Nama Penulis dalam Kalimat Pembahasan

Jurnal sebagai hasil dari sebuah penelitian, bisa diambil sebagai rujukan untuk karya ilmiah. Salah satu cara mengutip dari jurnal yaitu peneliti dapat menuliskan nama penulis dari jurnal yang hendak dikutip.

Untuk lebih jelasnya lihat contoh berikut ini:

Dalam membuat sebuah karya ilmiah jenis penelitian, eksplorasi pustaka merupakan sesuatu yang harus dilakukan untuk mendapatkan kebenaran data yang ingin diteliti (Agung Hermanto, 2009 : 15-16).

4. Cara Mengutip dari Jurnal Tanpa Menulis Nama Penulis

Jurnal ilmiah yang dipublikasikan oleh sebuah instansi atau lembaga biasanya disusun oleh lebih dari satu peneliti. Agar lebih mudah untuk mengambil kutipan tersebut, cara mengutip dari jurnal ilmiah bisa ditulis tanpa mencantumkan nama penulisnya.

Untuk lebih mudah lihat contoh berikut ini:

Budaya politik suatu bangsa secara signifikan telah mempengaruhi jalannya pemerintahan. (Globalisasi dan Dampaknya, 2010).

Itu tadi pembahasan tentang cara mengutip dari jurnal untuk karya ilmiah. Sebagai catatan, apa yang sudah dibahas di atas bisa saja berbeda. Sebab, aturan dan kaidah penulisan kutipan tersebut sangat beragam tergantung pada lembaga mana karya ilmiah itu dipublikasikan.