Lempar Lembing adalah Cabang Olahraga Atletik, Ini Penjelasannya

Pixabay
Ilustrasi lempang lembing.
Penulis: Ghina Aulia
Editor: Intan
1/12/2022, 21.12 WIB

Lempar lembing juga biasa disebut javelin throw. Lempar lembing merupakan salah satu cabang dari olahraga atletik.

Persatuan Atletik Seluruh Indonesia atau PASI (1988) menjelaskan, lempar lembing adalah salah satu olahraga dalam cabang atletik yang menggunakan alat bulat panjang berbentuk tombak dengan melempar sejauh-jauhnya.

Sementara itu, Jerver (1996) mendefinisikan bahwa lempar lembing adalah suatu gerakan sentuhan tangan dengan menggunakan benda berbentuk panjang yang dilempar sejauh mungkin.

Lempar lembing dilakukan dengan menumpu kekuatan pada otot lengan agar lembing terlempar sesuai sasaran. Adapun alat yang digunakan adalah lembing yang mirip dengan tombak dengan ujung runcing yang terbuat dari logam.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), lembing adalah tombak pandak (dapat ditohokkan, dapat dilemparkan); tombak kayu atau bambu kecil panjang yang ujungnya berlapor logam yang runcing untuk berolahraga (dengan cara melemparkannya jauh-jauh).

Lembing memiliki beban yang ringan. Maka dari itu, mudah untuk melemparnya sekuat tenaga. Meski begitu, melakukan lempar lembing juga memerlukan latihan dan penguasaan teknik. Sepanjang perkembangannya, teknik lempar lembing cukup beragam. Mulai tadi teknik memegang lembing, teknik membawa lembing, teknik lari lempar lembing, dan teknik melempar lembing.

Teknik Dasar Lempar Lembing

Seperti yang dijelaskan di atas, lempar lembing menggunakan kekuatan lengan. Maka dari itu, perlu untuk memastikan kekuatan otot yang sepadan. Kemampuan dan kekuatan yang sepadan akar mengurangi risiko cedera.

1. Teknik Memegang Lembing

Memegang lembing tidak boleh sembarangan, karena akan mempengaruhi arah lemparan dan tingkat kejauhan. Berikut ini adalah beberapa teknik memegang lembing:

a. Gaya Amerika (American Grip)
Memegang lembing dengan gaya Amerika adalah teknik yang paling umum dilakukan. Caranya adalah dengan memegang bagian tali pada lembing. Ibu jari dan telunjuk berdekatan.

b. Gaya Finlandia (Finnish Grip)
Teknik ini memiliki gaya yang lumayan mirip dengan poin sebelumnya. Anda perlu menggenggam simpul tali pada lembing. Lalu, ibu jari diposisikan seperti gaya amerika, namun telunjuk diarahkan ke belakang. Dilansir dari situs Gramedia.com, gaya Finlandia biasa dilakukan oleh sejumlah atlet profesional saja. Hal tersebut lantaran tekniknya yang lumayan susah.

c. Gaya Penjepit (V Grip)
Teknik memegang lembing ini juga biasa disebut tang style atau gaya tang. Tangan dengan rileks menggenggam bagian simpul tali pada lembing. Sedangkan jari telunjuk dan jari tengah menjepit lembing.

2. Teknik Membawa Lembing

Setelah memahami dan terbiasa memegang lembing, berikutnya adalah bagaimana Anda harus membawa lembing.

a. Pegang lembing dengan benar. Posisikan lembing tepat di atas bahu dengan posisi siku di arahkan ke depan. Arahkan ujung lembing ke depan, yakni ke arah lemparan dengan tingkat kemiringan 40 derajat.

b. Ketika melakukan langkah pertama, posisikan pinggul agar tegak lurus dengan area target. Pemula umumnya akan mengambil 10 kali langkah lari sebelum melempar. Namun atlet profesional biasa melakukan 13 sampai 18 kali langkah.

c. Selama berlari, pastikan posisi lembing dipegang tetap dalam posisi seperti gerakan awal.

d. Apabila sudah mencapai langkah akhir, putar kaki yang berlawanan dengan tangan yang memegang lembing. Arahkan pinggul ke target lempar lembing.

e. Lakukan gerakan kaki menyilang sambil menarik lembing ke belakang. Pastikan posisi tubuh contoh ke belakang sebagai ancang-ancang melempar lembing sesuai target.

3. Teknik Lempar Lembing

Berikut ini adalah urutan teknik lempar lembing yang berhasil dirangkum dari situs Gramedia.com:

a. Saat awal berlari, pastikan Anda berlari sambil membawa lembing dengan posisi lembing berada di atas kepala. Lengan ditekuk ke depan, telapak tangan menghadap ke atas. Layaknya posisi awal memegang lembing, posisi lembing harus sejajar dengan garis paralel dengan tanah.

b. Pada bagian akhir, dari awal terdiri dari langkah silang yang disebut dengan cross step. Tak hanya itu, juga ada jingkat (hop step) dan langkah silang belakang (rear cross step).

c. Saat melakukan cross step dan kaki kiri diturunkan, bahu diputar ke arah kanan secara perlahan. Lalu, lengan kanan bergerak ke belakang. Pada saat yang bersamaan, titik gravitasi turun turun selama melakukan awalan lari.

d. Perputaran bahu dan meluruskan lengan akan terus bergerak ke belakang tanpa berhenti hingga melewati atas kaki kiri. Dengan begitu, tubuh akan condong ke belakang.

e. Pandangan mata wajib ke depan. Ketika tungkai kanan mendarat dengan posisi ditekuk lalu diakhiri oleh langkah silang, angkatlah tumit kanan saat lutut bergerak maju. Lalu, buka kedua tungkai dengan melangkahkan kaki kiri sejauh mungkin ke depan dan injak ke arah kiri sedikit.

f. Jaga kondisi lembing tetap dalam genggaman dan setinggi bahu. Pergelangan tangan harus terjaga dengan posisi menghadap ke atas agar ekor lembing tidak menyentuh tanah.

g. Terakhir, kaki kiri sudah diturunkan dalam akhir lemparan, pinggul berputar ke depan dan ditandai dengan putaran ke dalam kaki kanan dan lutut. Buka bahu kiri. Siku kanan diputar ke arah atas, lembing diluruskan di atas lengan dan bahu ke arah target.

h. Tekan kaki kiri seperti melompat dan disusul dengan kaki kanan ke dalam, lalu luruskan sambil lutut kanan juga ikut lurus sehingga membentuk posisi membujur dari badan, dan siap untuk melempar.

4. Teknik Melempar Lembing

Di bawah ini adalah penjelasan mengenai teknik melempar lembing:

a. Luruskan lengan dan condongkan badan ke belakang

b. Arahkan pandangan ke arah target

c. Gunakan kaki depan (kanan atau kiri) sebagai tumpuan, lalu dorong dengan kaki lainnya. Ubah titik gravitasi dan berat badan ke depan sambil bersiap untuk melemparkan lembing

d. Pada saat yang bersamaan, lemparkan lembing ke arah atas depan. Lepaskan lembing yang dipegang saat posisi tangan berada di depan kaki tumpuan

e. Lempar lembing sekuat tenaga dan jaga keseimbangan tubuh ketika melempar.

Demikian penjelasan mengenai lempar lembing dan teknik melakukan lempar lembing. Dapat disimpulkan bahwa lempar lembing adalah olahraga cabang atletik yang menggunakan media lembing, yakni tombak ringan dengan ujung yang terbuat dari logam.