Presiden Joko Widodo menyatakan Rumah Sakit Darurat di Pulau Galang, Kepulauan Riau, siap digunakan untuk penanganan pasien penderita virus corona atau Covid-19. Rumah sakit tersebut akan beroperasi selambat-lambatnya pada Senin (6/4) pekan depan.
Jokowi meninjau RS Darurat tersebut hari ini dengan mengenakan kemeja putih lengan panjang dan masker. Jokowi didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Kepala BNPB Doni Monardo, dan Plt Gubernur Kepulauan Riau Isdianto.
Usai meninjau sekitar sekitar 30 menit, Jokowi menyatakan renovasi RS Darurat Pulau Galang memang meleset dari target awal pada 28 Maret 2020. "Memang ada keterlambatan 3-4 hari karena ada transportasi bahan material terkendala cuaca," kata Jokowi dalam telekonferensi pers di sela peninjauan rumah sakit darurat tersebut, Rabu (1/4).
(Baca: Wisma Atlet di Kemayoran Disiapkan Tampung 22.200 Pasien Corona)
Jokowi mengatakan, rumah sakit khusus di Pulau Galang ini bakal memiliki 360 tempat tidur. Kemudian, ada 20 ruangan isolasi yang dilengkapi dengan ICU dan 30 ruangan isolasi yang tak dilengkapi dengan ICU. "Ya semuanya ini memang kami rencanakan dan siapkan," kata Jokowi.
Kepala Negara mengatakan, rumah sakit khusus di Pulau Galang bakal digunakan untuk menangani para pasien corona untuk sementara waktu. Peruntukkannya seperti rumah sakit darurat di Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta.
Setelah penanganan corona selesai, Jokowi menyebut rumah sakit khusus di Pulau Galang akan digunakan sebagaimana fungsi awalnya. Selain itu, rumah sakit khusus tersebut akan melakukan berbagai riset terkait penyakit menular. "Kalau semuanya selesai, baru kita alihkan untuk penggunaan lain," kata Jokowi.
Rumah sakit khusus di Pulau Galang ini dibangun di atas lahan seluas 16 hektare. Rumah sakit khusus ini terdiri dari tiga zona.
(Baca: Enam Kandidat Vaksin Virus Corona Sedang Dikembangkan, Ini Daftarnya)
Zona A seluas 2,4 hektare berisikan mes dokter, perawat, dan pegawai rumah sakit lainnya. Di zona A disediakan 158 tempat tidur serta beberapa bangunan penunjang untuk sterilisasi, farmasi, pencucian, dan gizi.
Selain itu, ada bangunan gedung dan rumah pembangkit listrik di zona A rumah sakit khusus Pulau Galang. Saat ini, perkembangan pembangunan zona A telah mencapai 100%.
Zona B seluas 13,6 hektare berisikan bangunan isolasi dengan 20 tempat tidur yang dilengkapi ICU. Ada pula bangunan observasi dengan total 340 tempat tidur.
Lebih lanjut, fasilitas penunjang seperti laboratorium satelit, kamar jenazah, rumah pembangkit listrik, lapangan olahraga, dan tiga helipad juga dibangun di zona B. Perkembangan pembangunan di zona B mencapai 95%. Adapun zona c merupakan zona pengembangan. Pembangunan di zona c menyesuaikan kebutuhan lahan.