Pemerintah memastikan Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat mulai beroperasi hari Senin (22/3). RS berkapasitas 2.500 kamar tersebut hanya akan digunakan bagi pasien dengan gejala ringan virus corona Covid-19.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan rumah sakit biasa akan digunakan bagi pasien dengan gejala corona berat. Selain itu rumah sakit darurat ini juga ditujukan bagi pasien gejala ringan yang enggan mengisolasi diri di rumah.
“Yang ringan akan kami dorong ke sini,” kata Terawan usai peninjauan Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Minggu (22/3).
(Baca: Wisma Atlet di Kemayoran Disiapkan Tampung 22.200 Pasien Corona)
Terawan mengatakan nantinya rumah sakit rujukan yang akan menentukan apakah pasien bisa dirawat di Wisma Atlet atau tidak. Dia juga mengatakan hasil tes massal juga tak bisa digunakan untuk pasien dirawat di RS darurat ini.
“Karena bangun intensive care unit (ICU) hampir tidak mungkin. Makanya RS yang akan memisahkan,” ujar Terawan.
Terawan pada hari ini meninjau kesiapan Wisma Atlet Kemayoran bersama sejumlah anggota Kabinet Indonesia Maju lain. Turut hadir, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Panglima Tentara Nasional Indonesia Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Doni Monardo.
Basuki mengatakan saat ini proses persiapan RS tersebut hanya tinggal menunggu instalasi peralatan medis. Targetnya hari Minggu (22/3) malam gladi resik akan dilakukan sebelum dioperasikan merawat pasien. “Besok (23/3), Insya Allah sudah mulai beroperasi,” kata Basuki
Sebanyak 4 gedung di Wisma Atlet Kemayoran akan digunakan untuk perawatan pasien virus corona. Basuki mengatakan Tower 6 dan 7 akan digunakan untuk pasien. Sedangkan Tower 3 dialokasikan untuk dokter dan petugas medis.
Adapun Tower 1 akan dipakai oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dan relawan. “Kalau nanti masih kurang ada 3 tower lagi. Kami siapkan juga sisanya tadi,” kata Basuki.
(Baca: Perawat Keluhkan Minimnya Alat Pelindung Diri Menangani Pasien Corona)