Walikota Bogor Bima Arya Positif Terinfeksi Virus Corona

ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Ilustrasi, Wali Kota Bogor Bima Arya (kanan) mendengarkan penjelasan penjaga situs di cagar budaya situs Prasasti Batu Tulis, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (15/1/2020). Wali Kota Bogor dinyatakan positif terinfeksi virus corona.
20/3/2020, 07.11 WIB

Walikota Bogor Bima Arya dinyatakan positif virus corona setelah menjalani tes pada Selasa (17/3). Bima Arya yang mengalami gejala ringan Covid-19 pun harus menjalani isolasi di RSUD Kota Bogor selama 14 hari ke depan.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno mengatakan berbagai protokol yang berlaku sudah dijalankan sejak kunjungan ke luar negeri dan menjalankan tugas. Oleh karena itu, lima pejabat yang menjadi bagian dari rombongan kunjungan kerja telah dites dan satu orang pejabat dinyatakan positif.

"Bersama ini beliau menghimbau kepada seluruh warga Bogor dan publik secara luas untuk terus waspada, betul-betul menjaga kesehatan dan selalu berhati-hati dalam tawakal dan munajat kepada Yang Maha Kuasa," ujar Sri dalam keterangan tertulis pada Jumat (20/3).

Pelaksanaan pemerintahan kota akan berjalan seperti biasanya di bawah koordinasi Wakil Walikota dengan tetap fokus pada penanganan dan pencegahan Pandemi Covid-19. Selain itu, warga Kota Bogor dapat memperoleh informasi terkini tentang Covid-19 melalui laman www.covid19.kotabogor.go.id.

"Kami mohon doa bagi kesembuhan Walikota dan seluruh pasien yang sedang dirawat, agar dapat segera pulih dan beraktivitas kembali. Demikian pula Walikota juga selalu mendoakan keselamatan dan kesehatan bagi seluruh warga Kota Bogor," kata Sri.

(Baca: Jakarta Jadi Episentrum Corona, Anies Larang Masyarakat Ibadah Bersama)

Secara nasional, jumlah kasus baru pada Kamis (19/3) mencapai 82 orang dengan total 309 orang terinfeksi virus corona. Juru bicara nasional penanganan virus corona Achmad Yurianto mengatakan data dikumpulkan dari Rabu (18/3) pukul 12.00 WIB hingga Kamis (19/3) pukul 12.00 WIB.

Angka tambahan harian ini lebih besar dari pengumuman kemarin yakni 55 pasien baru. Dia memerinci, kasus paling besar terjadi di DKI Jakarta yakni 210 orang.

Berikutnya yaitu Banten (27), Jawa Barat (26), Jawa Tengah (12), Jawa Timur (9), Yogyakarta (5), Kalimantan Timur (3), Sulawesi Tenggara (3), Kepulauan riau (3), Sulawesi Selatan (2), Riau (2), Sumatera Utara (2), Kalimantan barat (2), Sulawesi utara (1), dan Lampung (1), dan Bali (1).

“DKI ada tambahan 52 pasien sehingga jadi 210 orang,” kata Yuranto pada Kamis (19/3).

Dari total 309 pasein, ada 25 dinyatakan meninggal dunia dan sembuh sebanyak 15 orang. Pasien yang meninggal terbanyak berada di Ibu Kota yakni 17 orang. Yurianto mengatakan rentang usia pasien meninggal berada di usia 45 hingga 65 tahun. “Angka ini memang tinggi namun dinamis. Mudah-mudahan tidak meningkat lagi,” ujar Yurianto.

(Baca: Beberapa Obat yang Diklaim Efektif Sembuhkan Pandemi Corona)