Jokowi Minta Para Menteri Hitung Dampak Virus Corona

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Presiden Joko Widodo (tengah) memimpin rapat terbatas (ratas) di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (4/2/2020). Ratas tersebut membahas kesiapan dampak virus corona pada perekonomian di Indonesia.
Penulis: Dimas Jarot Bayu
Editor: Agustiyanti
4/2/2020, 18.52 WIB

Wabah virus corona diperkirakan turut berdampak pada perekonomian Indonesia. Presiden Joko Widodo meminta jajarannya untuk mengkalkulasi secara cermat dampak dari pendemi yang berasal dari Wuhan, Tiongkok. 

“Perlu dikalkulasi secara cermat dampaknya bagi perekonomian kita, baik dari sektor perdagangan, investasi, dan pariwisata,” kata Jokowi saat membuka rapat terbatas di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (4/2).

Jokowi mengatakan, perhitungan ini penting mengingat Tiongkok merupakan tujuan ekspor dan impor utama Indonesia. Kontribusinya mencapai 16,6% dari total ekspor dan 29,95% dari total impor. 

(Baca: Korban Corona Terus Bertambah, Ini Beda Wabah, Epidemi, dan Pandemi)

Terkait sektor pariwisata, Jokowi meminta ada langkah penanggulangan, khususnya untuk Bali dan Sulawesi Utara. Pemerintah memutuskan untuk menutup penerbangan dari dan ke Tiongkok mulai Rabu (5/2). Kedua destinasi tersebut merupakan daerah yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan dari Tiongkok.

Jumlah wisman dari Tiongkok yang berkunjung ke Indonesia menempati peringkat kedua terbesar setelah Malaysia. BPS mencatat ada 160.446 kunjungan wisman Tiongkok pada Oktober 2019 lalu.

“Dari sektor pariwisata saya minta disiapkan langkah-langkah kontingensi terutama untuk Bali dan Sulawesi Utara,” kata Jokowi.

(Baca: Corona Merebak di Tiongkok, Jokowi Minta RI Manfaatkan Celah Ekspor )

Penyebaran virus corona kian hari semakin masif. Hingga Selasa (4/2), total korban meninggal di Tiongkok menyentuh angka 425 orang, dengan 414 orang berasal dari Hubei. 

Jumlah korban yang positif terinfeksi virus corona di provinsi tersebut mencapai 13.522 orang, sedangkan di seluruh Tiongkok mencapi 20.438 orang.

Hingga saat ini, sebanyak 14 kasus positif virus corona terjadi di 23 negara di luar Tiongkok dengan total menjadi 146 kasus. Kendati demikian belum ada penambahan negara baru yang terdeteksi penyakit tersebut.

Reporter: Dimas Jarot Bayu