Kemenkes Aktifkan 21 Kapsul Evakuasi Pasien Terduga Virus Corona

ANTARA FOTO/REUTERS/Dinuka Liyanawatte
Ilustrasi. Virus corona telah menjangkit lebih dari 2.700 orang dan menewaskan 81 orang di Tiongkok.
Editor: Agustiyanti
27/1/2020, 18.39 WIB

Kementerian Kesehatan  mengaktifkan 21 kapsul evakuasi di sejumlah bandara dan pelabuhan internasional. Kapsul tersebut akan digunakan untuk mengevakuasi penumpang yang diduga mengidap virus corona menuju rumah sakit terdekat.

Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI Anung Sugihantono menjelaskan upaya tersebut dilakukan guna meminimalisasi risiko masuknya virus tersebut ke Tanah Air. Adapun kapsul-kapsul tersebut saat ini sudah siap jika sewaktu-waktu perlu digunakan. 

"Kapsul ini apabila ada sesuatu yang tidak diinginkan bisa mengevakuasi ke rumah sakit terdekat. Jadi keamanannya lebih terjamin," ujar Anung saat menggelar konferensi pers di Kantor Kemenkes, Jakarta, Senin (27/1).

Pihaknya saat ini telah mengidentifikasi daerah yang berisiko menjadi pintu masuk virus mematikan itu, terutama karena memiliki akses langsung dari dan menuju Tiongkok. Daerah tersebut, antara lain Jakarta, Tangerang, Bandar Lampung, Padang, Balikpapan, Tarakan, Manokwari, Sampit, Bandung, Denpasar, Manado, Palembang, Surabaya, dan Batam.

Adapun dua rumah sakit rujukan yang telah ditetapkan Kemenkes untuk melakukan simulasi penanganan yakni Rumah Sakit dr Karyadi dan atau Rumah Sakit Penanganan Infeksi atau RSPI Sulianti Saroso. "Sudah mulai simulasi dan kami juga sudah mempersiapkan alat pelindung diri lengkap kalau ini memang harus ditangani dengan serius," kata dia.

(Baca: Virus Corona Bikin Investor Waswas, IHSG Anjlok 1,78%)

Lebih lanjut, Anung menjelaskan hingga sekarang virus corona belum diketahui bagaimana proses penularannya. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk terus waspada dan menjaga kesehatan serta daya tahan tubuh.

"Sampai sekarang belum diketahui proses penularannya. Sementara masih diduga melalui kontak langsung," kata dia.

Dikutip dari Reuters,  pemerintah Tiongkok mengkonfirmasi lebih dari 2.700 kasus dengan jumlah kematian mencapai 81 orang. Setengah dari kasus tersebut berada di Provinsi Hubei yang memiliki ibu kota Wuhan.

Adapun virus corana diketahui sudah menyebar Jepang, Korea Selatan, Vietnam, Singapura, Thailand, Amerika Serikat, Australia, Perancis, Malaysia dan Nepal meskin dengan jumlah kasus yang minim.  Tiga wilayah Tiongkok yang bukan daratan yakni Taiwan, Hong Kong dan Macau juga memiliki kasus terkait virus tersebut. 

(Baca: Virus Corona Tewaskan 81 Orang, Tiongkok Perpanjang Libur Imlek)

Pemerintah Tiongkok mengindikasikan penyakit ini masih akan menjadi masalah dalam beberapa waktu ke depan. Guna mengantisipasi penyebaran virus, warga Tiongkok diminta untuk tinggal dirumah dan acara-acara besar di ruang publik dibatalkan. 

Dampaknya pada perekonomian pun langsung terlihat pada arus penumpang. Wakil Menteri Transportasi Tiongkok Liu Xiaoming menjelaskan secara keseluruhan arus perjalanan pada hari pertama Tahun Baru Imlek, Sabtu (25/1), turun 28,8% dibanding periode yang sama tahun lalu. Secara perinci, perjalanan udara turun 41,6%, kereta api turun 41,5%, dan transportasi jalan turun 25%.

Pada Minggu (26/1), China Railway Chengdu juga mengumumkan akan menghentikan beberapa rute kereta api berkecepatan tinggi, termasuk beberapa ke Shanghai hingga awal Februari. Namun, gangguan ini diperkirakan hanya merupakan indikasi awal dari permasalahan yang dapat terjadi pada perekonomian Tiongkok dalam jangka panjang.

Reporter: Tri Kurnia Yunianto