Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik dan menunjuk Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wirantosebagai Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres). Namun, Wiranto banyak berkomentar terkait penugasan tersebut.
"Lebih baik jangan terlalu banyak tanya. Saya belum bekerja," kata dia di Kompleks Istana, Jakarta, Jumat (13/12).
Wiranto menyatakan tidak akan banyak berbicara terlebih dahulu. Dia hanya menekankan, Dewan Pertimbangan Presiden harus memahami jalan pikiran, keinginan, dan harapan presiden.
(Baca: Jokowi Resmi Lantik Wiranto dan Bos Medco Jadi Anggota Wantimpres)
Menurutnnya, Presiden Joko Widodo mengedepankan pembangunan sumber daya manusia yang canggih, cerdas, dan cekatan untuk pembangunan yang lebih cepat bagi negeri ini. Oleh karena itu, ia mengatakan harus memahami jalan pikiran Jokowi.
"Memberi pertimbangan kan harus mengikuti jalan pikiran yang diberikan pertimbangan," ujar dia.
Menurutnya, sudah sekitar 3,5 tahun dia telah mengikuti Jokowi. Oleh karena itu, Wiranto memahami obsesi kenegarawan Jokowi mengenai pembangunan Indonesia.
Ia pun berharap, dapat memberikan pemikiran yang berbeda dengan instrumen Jokowi selama ini.
Hari ini Jokowi melantik dan mengambil sumpah sembilan orang untuk menjabat sebagai penasihat presiden. Selain Wiranto, ada pemilik Mayapada Group Dato Tahir, pendiri Medco Group Arifin Panigoro, mantan Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono dan mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Siddharto Danusubroto.
Nama lainnya yang akan mengisi posisi tersebut adalah Presiden Komisaris PT Mustika Ratu Putri K. Wardani, Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Mardiono, dan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Muhammad Luthfi bin Yahya.
(Baca: Lebih Pilih Hanura, Oesman Sapta Tolak Tawaran Jokowi Masuk Wantimpres)
“Saya tanya, apakah saudara bersedia diambil sumpah menurut agama masing,” kata Jokowi yang diikuti pembacaan sumpah jabatan. Saat ini proses pengambilan sumpah telah berakhir dan diakhiri dengan bersalaman.
Sebelumnya Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang menolak masuk sebagai sebagai anggota Wantimpres lantaran enggan melepas jabatannya saat ini, Dia juga telah menyampaikan pesannya kepada Jokowi lewat Menteri Sekretaris Negara Pratikno. “Hati nurani saya punya tanggung jawab besar terhadap partai,” kata Oesman.
Dalam Undang-undang Nomor 19 Tahun 2006, Wantimpres bertugas memberi nasihat dan bertanggung jawab kepada presiden. Wantimpres juga dilarang menyebarkan isi nasihat dan pertimbangan kepada siapapun.