Hidayah adalah seorang ibu rumah tangga yang bermukim di Desa Parit Baru, Kecamatan Sungai Raya, Kubu Raya, Kalimantan Barat. Sekarang, dia memiliki tabungan tambahan berkat kehadiran Bank Sampah Maju Bahagia. Rekening tabungan sampah dibuatnya sejak Mei 2019.
“Dulu nominal tabungan saya cuma (sekitar) seribu tetapi sekarang sudah ada hampir Rp 70 ribu. Walaupun dibandingkan teman-teman lain (nominal) ini kecil, tapi lumayan buat saya,” kata Hidayah.
Baginya, orientasi menabung di Bank Sampah Maju Bahagia tidak semata mendapatkan uang tambahan. Ada hal lain yang dirasakannya jauh lebih bermanfaat yakni perubahan sudut pandang terkait pentingnya pengelolaan sampah yang tepat.
“Saya sering diberikan pemahaman melalui sosialisasi dari pengurus bank sampah. Sekarang, saya jadi gregetan kalau ada sampah menganggur enggak dibersihkan, akan langsung saya pungut dan simpan,” tutur Hidayah.
Hidayah merupakan salah satu dari sekitar 197 nasabah Bank Sampah Maju Bahagia. Bank sampah ini beroperasi secara resmi berlandaskan Peraturan Kepala Desa No. 12/2019. Ketua Unit Usaha Bank Sampah Maju Bahagia Samfidia menjelaskan, para pengurus secara rutin memberikan sosialisasi kepada berbagai pihak. Sedangkan praktiknya, bank sampah bekerja sama dengan 11 Posyandu setempat.
Proses pengumpulan sampah berawal dari masing-masing warga. Setelah dipilah dan dibungkus dengan rapih, sampah kemudian dibawa menuju Posyandu. Namun, tempat pengumpulan sampah tidak menyatu dengan Posyandu karena tetap mengutamakan faktor kesehatan.
Di tempat pengumpulan sampah, pengurus bank sampah akan mencatat bobot sampah pada lembar formulir khusus kemudian menuliskannya ke dalam buku tabungan. Nantinya akan ada petugas yang khusus berkeling mengambil sampah-sampah dari berbagai Posyandu. Selama empat bulan terakhir sudah terkumpul tiga ton sampah.
“Kami di sini kolaborasi dengan pengurus dan kader Posyandu. Mereka ada yang menjadi nasabah dan bahkan sekaligus menjadi pengurus, sekarang berjumlah sekitar 40 orang. Jadi, pengurus bank sampah ini 99 persen adalah perempuan,” ucap Samfidia.
Ketua Posyandu Cempaka Desa Parit Baru Hotmaida berpendapat, keberadaan bank sampah menjadi medium efektif untuk mensosialisasikan pentingnya menerapkan pola hidup bersih. Dimulai dari menjaga pemilihan sampah yang baik di rumah hingga memastikan kebersihan saat di Posyandu seperti membudayakan cuci tangan.
Kolaborasi ini juga berdampak terhadap peningkatan jumlah kunjungan imunisasi lengkap di Posyandu Cempaka sejak ada Bank Sampah Maju Bahagia.
“Jadi banyak ibu-ibu, yang biasanya malas mengurus anaknya imunisasi lengkap, jadi datang untuk imunisasi lengkap sampai imunisasi campak sambil bawa sampah-sampah yang mau ditabung,” ujar Hotmaida. Peningkatan kunjungan yang dimaksud, yakni dari 26 orang pada Mei 2019 lalu naik menjadi 41 orang pada September 2019.
Bank Sampah Maju Bahagia yang dikelola BUMDes Bintang Baru terinspirasi dari aktivitas bank sampah di Desa Sumber Agung, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.
Direktur Bumdes Bintang Baru Sutaman menuturkan, pihaknya mendapatkan penyertaan modal dari APBDes 2019 yang bersumber dari Dana Desa sejumlah Rp 75 juta. Penggunaannya untuk mengelola unit usaha, salah satunya Bank Sampah Maju Bahagia. Kini, keuntungan yang dihasilan bank sampah mencapai Rp 20 juta.
Pengoperasian Bank Sampah Maju Bahagia juga sejalan dengan tujuan Pemerintah Desa Parit Baru untuk memberdayakan perempuan. Alhasil, kolaborasi dengan ibu-ibu Posyandu menjadi jawaban atas harapan tersebut. Bank sampah pun turut menjadi jalan keluar atas masalah persampahan yang memposisikan Desa Parit Baru sebagai salah satu penyumbang sampah terbanyak di Kubu Raya.
Pengelolaan Bank Sampah Maju Bahagia juga didukung Pemerintah Kabupaten Kubu Raya. Menurut Muda Mahendrawan, Bupati Kubu Raya, kehadiran bank sampah memiliki berbagai dampak bagi masyarakat.
“Keterlibatan perempuan itu otomatis mengubah pola pikir keluarga untuk hidup bersih, sekaligus meningkatkan pemasukkan keluarga dengan menabung, juga adanya kesadaran untuk cinta lingkungan,” ucapnya.
Replikasi Inovasi: Sinergi Bank Sampah dan Posyandu untuk Kebersihan