Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri membocorkan rahasia kedekatannya dengan Menteri Pertahanan yang juga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Megawati menyatakan persahabatan dengan Prabowo berjalan dengan lancar karena keduanya menerapkan Pancasila. "Memangnya kenapa (bersahabat)? karena kalau buat saya, Pancasila itu musuh harus dirangkul, kalau Pak Prabowo musuh saya, saya suruh dia pulang," kata Megawati di Istana Negara Jakarta, Selasa (2/12) dikutip dari Antara.
(Baca: Surya Paloh Bertemu PKS, Perlawanan dari Dominasi Megawati?)
Megawati menceritakan dia pernah menyelamatkan Prabowo yang pernah berada dalam keadaan tanpa kewarganegaraan atau stateless. Peristiwa itu terjadi saat Megawati menjabat sebagai Presiden kelima RI, yakni pada 2001-2004.
Namun, Megawati tak menyebutkan secara lebih jelas kapan peristiwa itu terjadi. Selain itu dia tak menjelaskan permasalahan yang dihadapi Mantan Danjen Kopassus tersebut sehingga tanpa status kewarganegaraan.
"Dulu saya ambil beliau yang 'keleweran', saya marah sebagai presiden, siapa yang buang beliau jadi 'stateless'?" kata Megawati di acara yang dihadiri Prabowo.
Megawati sempat memarahi para menteri yang dibawahinya untuk membantu persoalan yang dihadapi Prabowo. "Saya marah pada Menlu, saya marah pada Panglima. Apapun juga beliau manusia Indonesia, pulangkan. Itu tanggung jawab kita," kata Megawati.
Megawati menyampaikan hal tersebut dalam acara "Presidential Lecture" Internalisasi dan Pembumian Pancasila yang digagas BPIP. Dalam acara tersebut hadir juga Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Ma'ruf Amin, para anggota Dewan Pengarah BPIP antara lain Sudhamek Wakil, Andreas Anangguru Yewangoe, Buya Ahmad Syafii Maarif, para menteri kabinet Indonesia Maju serta para kepala lembaga pemerintah.
(Baca: Nasi Goreng di Meja Makan Elite Politik)