Menteri Pertahanan Prabowo Subianto hari Kamis (7/11) sore menyambangi kantor Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan di bilangan Jl. Thamrin, Jakarta Pusat. Mantan Komandan Jenderal Kopassus itu tiba dengan menggunakan mobil Toyota Alphard putih berpelat nomor Kemenhan yakni 1-100 pukul 16.51 WIB.
Pertemuan Prabowo dan Luhut sekitar 1,5 jam. Usai bertemu Luhut, Prabowo mengatakan dia berkunjung dalam rangka meminta saran dari karibnya tersebut.
"Beliau senior saya, beliau Menko di bidang maritim. Saya minta pemikiran beliau, minta masukan masalah pertahanan," kata Prabowo kepada para awak media.
(Baca: Prabowo Jadi Menteri, Lemhanas Sebut Redakan Potensi Konflik)
Sehari sebelum mengunjungi Luhut, Prabowo juga mendatangi kantor PT Pindad. Prabowo sempat menjajal kendaraan taktis (rantis) Komodo hingga memegang senjata yang diproduksi Pindad.
Prabowo menyatakan terkesan dengan peralatan senjata yang diproduksi Pindad. "Saya sangat bangga dan presiden juga sudah memberi instruksi sedapat mungkin alat-alat kami bangun di dalam negeri," kata Prabowo.
Prabowo sendiri telah mendapat tugas Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar menyetop impor alat utama sistem persenjataan (alutsista) dari luar negeri. Ia diperintahkan dapat memanfaatkan anggaran kementerian untuk memacu pengembangan industri strategis di bidang pertahanan.
"Sedapat mungkin jangan sampai kita impor semuanya, tetapi anggaran yang ada harus dimanfaatkan untuk pengembangan industri strategis," kata Jokowi akhir bulan lalu.
Jokowi berharap Indonesia dapat memenuhi Kekuatan Pokok Minimum atau Minimum Essential Force (MEF). Pada 2024, target MEF Alutsista Indonesia sebesar 100%. Hingga tahun ini, perkembangan pemenuhan MEF sudah mencapai 74%.
"Bahkan kami ingin agar produk-produk (alutsista) yang ada itu bisa diekspor," kata Jokowi.
(Baca: Jokowi Minta Prabowo Setop Impor dan Kembangkan Industri Alutsista)
Ihwal perintah Jokowi, Prabowo mengatakan dirinya dan Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono sedang menginventarisasi berbagai masalah. Hasil inventarisasi itu diharapkan dapat menjadikan berbagai langkah dan kebijakan yang diambil oleh Kementerian Pertahanan ke depannya tepat. "Berilah waktu beberapa saat ya," kata Prabowo.