Pertamina tengah melakukan studi untuk proyek Enhance Oil Recovery (EOR) dengan metode CO2 Flooding di Lapangan Sukowati. Rencananya, CO2 akan diambil dari Lapangan Jambaran Tiung Biru (JTB). Metode ini diharapkan efektif dalam mengoptimalkan produksi minyak.
Direktur Hulu Pertamina Dharmawan H. Samsu mengatakan, metode CO2 Flooding merupakan metode EOR yang paling kompleks. Bila metode tersebut berhasil diterapkan di Lapangan Sukowati, maka akan menjadi yang pertama di Indonesia.
"Jadi CO2 yang dihasilkan JTB tidak dilepaskan ke udara tapi dimasukkan ke reservoir sukowati dengan demikian tekanan sukowati menjadi lebih kuat produksinya naik," ujar Dharmawan di acara IPA Convex, di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis (5/9).
(Baca: Kerja Sama dengan Chevron, Pertamina Kaji Penerapan EOR di Blok Rokan)
Menurut dia, metode ini sudah duluan diterapkan di Amerika Serikat dalam proyek Petra Nova. "Itu produksi bisa naik beberapa kali lipat," ujarnya.
Dengan metode tersebut, ia mengatakan, manfaatnya bukan hanya kenaikan produksi di Lapangan Sukowati, tapi berkurangnya emisi gas buang dari lapangan JTB.
Perusahaan menargetkan studi untuk metode tersebut bisa rampung pada 2020. “Harapannya kelar nanti bisa dieksekusi," ujar Dharmawan.