Penunjukkan kembali Dwi Soetjipto sebagai Kepala SKK Migas diharapkan bisa merampungkan sejumlah proyek migas yang tersendat, salah satunya Blok Masela, dan mengejar target produksi 1 juta barel.
SKK Migas menandatangani kerja sama dengan sejumlah perusahaan lokal hingga asing untuk menggenjot produksi migas demi target 1 juta barel per hari pada 2030.
Produksi migas nasional terus menurun, oleh karena itu SKK Migas diminta untuk membuat terobosan kebijakan untuk menggenjot produksi untuk mencapai target 1 juta barel minyak pada 2030.
Indonesia membutuhkan investasi migas US$ 179 miliar atau sekitar Rp 2,8 kuadriliun untuk mencapai target produksi 1 juta barel per hari minyak dan 12 juta standar kaki kubik gas per hari pada 2030.
Pertamina menargetkan untuk mengebor 95 sumur pengembangan dan 1 sumur eksplorasi di Blok Mahakam untuk memacu produksi tahun ini sebesar 3.951 bph minyak dan 133 mmscfd gas.
Pemimpin de facto OPEC, Arab Saudi, menegaskan bahwa keputusan pemangkasan produksi minyak sebesar 2 juta bph murni ekonomi, tidak untuk mendukung Rusia.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden berjanji bahwa Arab Saudi akan menerima konsekuensi setelah memimpin OPEC+ yang menyetujui pemangkasan produksi minyak 2 juta bph.
Setelah mengambil alih pengelolaan Blok Rokan dari Chevron pada Agustus 2021 lalu, Pertamina terus meningkatkan pengeboran untuk menjaga tingkat produksi.
Pada lelang tahap II tahun 2022, pemerintah akan menawarkan 5 WK Migas penawaran langsung, 1 WK penawaran langsung Blok Paus, 1 WK untuk lelang reguler, dan 1 WK penawaran langsung West Kampar.
Asumsi harga minyak mentah Indonesia dalam RAPBN 2023 disepakati US$ 95 per barel atau US$ 5 lebih tinggi dari yang dipaparkan Presiden Jokowi pada bulan Agustus.