Harga Minyak Dunia Berbalik Turun Setelah Tiga Hari Naik

Katadata
Ilustrasi kilang minyak. Harga minyak perdagangan Jumat (30/8) turun setelah tiga hari bertahan positif.
30/8/2019, 09.37 WIB

Harga minyak melemah pada perdagangan Jumat, 30 Agustus 2019, setelah naik selama tiga hari. Pelemahan masih dipicu kekhawatiran tentang melambatnya ekonomi global di tengah perang dagang Amerika Serikat (AS) - Tiongkok.

Dilansir dari Reuters, harga minyak AS (West Texas Intermediate) turun 0,1%, menjadi US$ 56,65 per barel. Sedangkan harga minyak mentah Brent anjlok 0,2% ke angka US$ 60,98 per barel.

Padahal, potensi datangnya Badai Dorian dan penurunan stok minyak AS membawa harga sempat naik. Namun, ketakutan pasar mengenai kondisi ekonomi global menahan harga minyak.

Kementerian Perdagangan Tiongkok kemarin mengatakan AS dan Tiongkok sedang merencanakan perundingan tatap muka pada September mendatang. Tetapi Negeri Panda itu bergantung pada AS apakah mampu menciptakan kondisi yang menguntungkan dua negara atau tidak.

"Yang paling penting pada momen ini (AS-Tiongkok) membangun kondisi yang nyaman untuk melanjutkan perundingan," ujar Juru Bicara Kementerian Perdagangan Tiongkok Gao Feng, Kamis (29/8) lalu dilansir dari Reuters.

(Baca: Stok Minyak Mentah AS Anjlok, Harga Minyak Naik Hampir 2%)

Data pemerintah AS pada Rabu (28/8) menunjukkan stok minyak mentah pekan lalu turun sebesar 10 juta barel ke level terendah sejak Oktober  2018. Sementara pasokan bensin dan stok sulingan minyak masing-masing turun lebih dari 2 juta barel.

Di sisi lain, mendekatnya Badai Dorian ke Teluk Meksiko menimbulkan kekhawatiran produsen minyak lepas pantai AS dapat memperlambat produksi. Pusat Badai Nasional AS memperkirakan badai ini menguat dan masuk kategori empat yang sangat berbahaya.

Bulan lalu, Badai Barry memaksa produsen minyak menutup 74% dari produksi, membawa harga minyak AS melemah. Salah satu yang memantau potensi Badai Dorian adalah Chevron Corp dengan produksi kilang Pascagoula, Mississipi sebesar 356.440 barel per hari.

“Kami mengikuti prosedur dan perkiraan datangnya badai,” kata Juru Bicara Chevron Braden Reddalll.