BMKG Imbau Mitigasi Potensi Gempa dan Tsunami Selatan Jawa

ANTARA FOTO/Izaac Mulyawan
Petugas BMKG memantau perkembangan gempa bumi tektonik berkekuatan magnitudo 7,2 yang mengguncang wilayah Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, di kantor Stasiun Geofisika Kelas I Karang Panjang, Ambon, Maluku, Minggu (14/7/2019). Gempa bumi tektonik tersebut terjadi pukul 18.10.51 WIT. Hasil analisis BMKG menunjukkan episenter gempa bumi berlokasi di darat pada jarak 63 km arah timur Kota Labuha, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara pada kedalaman 10 km.
Penulis: Pingit Aria
22/7/2019, 10.04 WIB

Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan perlunya mitigasi terhadap potensi bencana di Jawa bagian Selatan. Di antara ancaman yang dideteksi adalah gempa besar bermagnitudo 8,8 dan tsunami setinggi 20 meter.

"Ini adalah potensi, bukan prediksi sehingga kapan terjadinya tidak ada yang tahu," kata Deputi Bidang Geofisika Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Muhamad Sadly dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu (21/7).

Dia mengatakan, sebagai potensi, gempa magnitudo 8,8 harus direspon dengan upaya mitigasi secara struktural dan nonstruktural dengan mendirikan bangunan aman gempa.

Selain itu, kata dia, perlu menerapkan tata ruang pantai yang aman dari tsunami serta membangun kapasitas masyarakat terkait cara selamat saat terjadi gempa bumi dan tsunami.

(Baca juga: Gempa Magnitudo 6 Guncang Bali, Getarannya Terasa Sampai Lombok)

Halaman:
Reporter: Antara