Untuk mendorong konsumsi kopi, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menjalankan program sertifikasi barista. Sertifikat diharapkan meningkatkan daya saing barista sekaligus meningkatkan pemahaman terhadap cita rasa.
Deputi Fasilitasi Hak Kekayaan Intelektual dan Regulasi Bekraf Ari Juliano Gema menyatakan
Bekraf sudah memberikan fasilitas sertifikat kepada 2.700 barista, 70% atau sekitar 1.890 orang pun mendapat dokumen kompetensi. Modal sertifikat pun mampu membawa kemudahan bagi barista dalam pengembangan usaha kopi.
Dia mencatat, Bekraf sudah memberikan fasilitas sertifikat kepada 2.700 barista, 70% atau sekitar 1.890 orang pun mendapat dokumen kompetensi. Modal sertifikat diharapkan memberikan kemudahan bagi barista dalam pengembangan usaha kopi.
(Baca: Bukalapak Ekspor Kopi hingga Batik ke Lima Negara)
Ari menyebut setiap tenaga kerja, terutama barista, butuh standar profesi serta sertifikat. "Formalisasi serta keahlian dan fungsi jabatan butuh agar kualitas sumber daya manusia pelaku ekonomi kreatif meningkat," kata Ari nya dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (19/7).
Persyaratan untuk bisa mendapatkan fasilitas sertifikat dari Bekraf adalah barista harus memiliki ijazah pendidikan sekolah menengah. Selain itu, barista harus punya sertifikat pelatihan racik kopi, surat pengalaman kerja sebagai barista minimal satu tahun, serta sertifikat kompetisi.
Dalam fasilitas sertifikat, Bekraf kerja sama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Barista. Tahun ini, sertifikasi profesi barista berlangsung di Jayapura, Jambi, Bali, Singkawang, Solo, Tangerang, dan Jakarta.
(Baca: Modal Ventura Gencar Investasi di Kedai Kopi Indonesia)
Salah satu penilai dalam sertifikasi profesi barista, Reza, adalah barista yang pernah mendapatkan fasilitas kompeten dari Bekraf. Dia pun telah memiliki kedai kopi bernama Kopi Sob di Jakarta.
Ari menyatakan langkah mendukung barista sebagai upaya mengembangkan industri kopi Indonesia yang saat ini berada nomor empat di dunia. Dia pun mengungkapkan pertumbuhan konsumsi kopi Tanah Air lebih besar daripada dunia.
Ari yakin kopi mampu menjadi komoditas unggulan baru Indonesia. "Saya yakin kopi bisa menjadi minyak baru Indonesia, produksi dan konsumsi kopi mampu membuktikan kekuatan ekonomi," kata Ari.