Harga Minyak Stabil Imbas Kesepakatan OPEC+, Risiko Turun Masih Ada

Katadata
Harga minyak dunia stabil setelah OPEC+ sepakat soal perpanjangan pemangkasan pasokan.
3/7/2019, 14.12 WIB

Harga minyak dunia stabil pada perdagangan Rabu (3/7), setelah jatuh lebih dari US$ 2 per barel pada perdagangan sehari sebelumnya. Kondisi ini seiring kesepakatan organisasi negara pengekspor minyak dan produsen lainnya OPEC+ untuk memperpanjang pemangkasan pasokan.

Saat berita ini ditulis, harga minyak WTI tercatat sebesar US$ 56,43 per barel untuk kontrak Agustus 2019. Harga ini 18 sen lebih tinggi dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya yaitu US$ 56,25 per barel. Ini memperkecil kejatuhan US$ 2,8 per barel pada perdagangan sebelumnya.

Sedangkan harga minyak Brent tercatat sebesar US$ 62,76 per barel untuk kontrak September 2019. Harga ini 36 sen lebih tinggi dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya yaitu US$ 62,40 per barel. Ini memperkecil kejatuhan total US$ 4,2 per barel dalam dua hari perdagangan sebelumnya.  

(Baca: Harga Indeks Pasar Biodoesel Juli Turun Terseret Pelemahan CPO)

Reuters memberitakan, OPEC+ sepakat untuk memperpanjang pemangkasan pasokan selama sembilan bulan hingga Maret 2020. “Pertemuan OPEC+ memperlihatkan para anggota bekerja sama dalam masa sulit, yang ditandai dengan proyeksi pelemahan permintaan global,” kata Analis Barclays Commodities Research dalam sebuah catatan, Rabu (3/7).

Menurut Analis Citi Research, kesepakatan OPEC+ ini akan membuat turunnya inventori minyak di paruh kedua tahun ini sehingga mengerek harga minyak.

Namun, tanda-tanda pelemahan ekonomi global memukul pertumbuhan permintaan minyak membuat investor khawatir. Apalagi, indikator manufaktur global mengecewakan. Selain itu, Amerika Serikat menyulut ketegangan dagang dengan Uni Eropa lewat ancaman tarif seiring bantuan pemerintah ke industri penerbangan.

Barclays memprediksi permintaan bakal tumbuh di level terendah sejak 2011, dengan kenaikan kurang dari 1 juta barel per hari secara tahunan, tahun ini. Di sisi lain, Morgan Stanley telah memangkas proyeksi harga minyak brent dari US$ 65 per barel menjadi US$ 60 per barel, tahun ini.