Kementan: Pasokan Bawang Putih Aman hingga Lebaran

Kementerian Pertanian
Penulis: - Tim Publikasi Katadata
Editor: Arsip
2/5/2019, 16.38 WIB

Jakarta, - Kementerian Pertanian (Kementan) menjamin persediaan bawang putih memasuki bulan suci Ramadhan hingga akhir Idul Fitri cukup. Pasalnya, pada 2 Mei 2019 ini, 115 ribu ton bawang putih impor telah merapat ke Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak.

Untuk mengatasi harga yang melonjak, Kementan melalui Direktorat Jenderal Hortikultura menggelar operasi pasar di lima titik di Jabodetabek. Yakni Pasar Perumnas Klender, Pasar Senen, Pasar Rawamangun, Pasar Tanah Abang, dan Pasar Kebayoran Lama.

"Sekarang ini harga bawang putih sedang tinggi di kisaran Rp 50 hingga 60 ribu. Ini sudah tidak wajar harganya makanya kami lakukan operasi pasar. Operasi pasar kami lakukan dua hari, hari ini 5 ton, besok 5 ton untuk lima pasar," ujar Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Moh Ismail Wahab di Jakarta, Kamis (2/5/2019). Operasi pasar ini diharapkan Ismail, akan membuat harga bawang putih kembali normal.

"Harga yang kami berikan adalah Rp 23 ribu per kg. Ini dilakukan supaya ada psikologi pasar sehingga harga stabil jelang kedatangan 115 ribu ton," tegasnya.

Lebih jauh Ismail memastikan jelang puasa dan lebaran persediaan bawang putih aman. Izin impor yang keluar mencapai 115 ribu ton, sementara kebutuhan per bulan hanya 42 ribu ton.

"Arahannya adalah langsung dicurahkan ke pasar - pasar dan tidak disimpan ke gudang - gudang guna mempercepat normalisasi harga pasar," tekan Ismail. 

Produksi Bawang Putih dalam Negeri


Ismail menyebutkan Kementan menargetkan swasembada bawang putih terlaksana pada 2021. Dengan demikian, kebutuhan bawang putih dipenuhi dari produksi dalam negeri. Target awal adalah memproduksi benih terlebih dahulu.

"Produksi bawang putih pada 2019 kita targetkan seluas 18 ribu hektare. Akan tetapi produksi yang dihasilkan adalah untuk benih. Untuk swasembada bawang putih ditargetkan pada 2021 sebanyak kurang lebih 80 ribu hektare. Nah posisi kita sekarang 28 ribu hektare," jelas Ismail. 

Menurut Ismail, Indonesia memiliki varietas-varietas yang bisa memproduksi seperti bawang putih impor.

Sementara Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura, Yasid Taufik menuturkan telah mengatur tata niaga bawang putih secara efisien guna memenuhi kebutuhan pasar. Yaitu dari importir langsung ke pasar baik pasar induk hingga pasar retail.

"Jadi secara berkesinambungan, pemasukan bawang putih dilakukan Maret dan April. Sehingga dalam waktu enam bulan ke depan stok bawang putih aman," jelas Yasid.

PD Pasar Jaya Rawamangun mendukung penuh Kementerian Pertanian dalam upaya normalisasi harga bawang putih. Operasi pasar yang dilakukan berdampak baik bagi masyarakat guna meningkatkan daya beli masyarakat.

"Saya beberapa kali keliling, tanya - tanya sama pedagang di sini rata-rata harga bawang putih mereka jual Rp 48 ribu per kg kemudian yang kating sampai Rp 60 ribu," kata Manager Area IX, PD Pasar Jaya Rawamangun, Awaluddin.