Menhub Banggakan 3 Startup Transportasi di Depan Ribuan Mahasiswa

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi
Penulis: Michael Reily
3/4/2019, 12.44 WIB

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi membanggakan tiga perusahaan rintisan (startup) bidang transportasi dalam acara Millenial Indonesia dalam Ekonomi Kreatif. Acara gagasan Perhimpunan Organisasi Alumni PTN Indonesia (Himpuni) itu mendatangkan ribuan mahasiswa.

Budi mengatakan kementeriannya telah mengadakan kompetisi Transhub Challenge untuk melahirkan startup transportasi oleh mahasiswa pada 2018. "Potensi besar adalah ekonomi kreatif, generasi millenials, serta digitalisasi," katanya di Jakarta, Rabu (3/4).

(Baca: Tiga Bidang Startup yang Diramal Jadi Primadona pada 2019)

Dia menjelaskan Transhub Challenge 2018 telah mendorong tiga startup terbaik di bidang transportasi. Pertama, Share C, perusahaan yang menyediakan teknologi untuk tumpang-menumpang kendaraan untuk berangkat dari satu tujuan ke tempat lain.

Kedua, Concecure, aplikasi informatif yang membantu pengurusan izin pelayaran kapal. "Katanya urus izin kapal susah, kami minta bantuan para millenial untuk menyelesaikan kendala itu, sehingga semakin banyak kemudahan bagi masyarakat," ujar Budi.

Terakhir, Nitih-Nitih, aplikasi informasi kepada kaum difabel yang memiliki keterbatasan diri. Dua fitur utama dalam aplikasi adalah akses sarana dan prasarana transportasi serta kontak bahaya jika ada sesuatu yang terjadi secara darurat.

(Baca: Magalarva, Startup Bisnis Pengolah Sampah yang Didanai Investor Jepang)

Ketiga pemenang mendapatkan hadiah total sebesar Rp 200 juta. Kementerian Perhubungan juga melakukan kolaborasi dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) serta akses pendanaan melalui investor swasta. Dengan begitu, ide para mahasiswa bisa terlaksana.

Nilai tambah suatu perusahaan rintisan, harus bisa menciptakan iklim usaha yang baik. Apalagi, infrastruktur digital juga semakin tinggi lewat teknologi dan informasi yang semakin mudah. Menurutnya, kesempatan industri ekonomi kreatif punya potensi besar jika ada pemanfaatan teknologi digital. Fenomena itu tercermin dalam perebutan pangsa pasar perusahaan besar secara global dalam enam tahun terakhir.

Budi mengungkapkan, pada 2013 hanya ada Apple yang masuk lima besar perusahaan yang memimpin pasar, bersaing dengan perusahaan retail Walmart serta perusahaan energi seperti Petrochina dan Exxon. Dalam waktu 5 tahun, Amazon dan Microsoft serta Tencent dari Tiongkok berhasil meroket menjadi unggulan.

(Baca Databoks: Indonesia Memiliki 2.000 Startup)

Pemerintah berkomitmen akan terus mendorong keahlian dan kompetensi sumber daya manusia lokal, terutama untuk kalangan millenials yang lahir 1980 sampai 1997. Kalangan populasi ini merupakan tenaga produktif. berdasarkan catatan Budi, sebanyak 24 persen atau sekitar 63 juta orang yang memiliki usia produktif.

Ketua Penyelenggara Himpuni Yualita Widyadhari mengatakan acara seminar dan dialog nasional seperti Millenial Indonesia dalam Ekonomi Kreatif akan berlangsung setiap bulan pada tahun ini. Pada Januari lalu telah terlaksana di Jakarta, dilanjutkan Februari di Palembang, Maret di Semarang, dan April kembali ke Jakarta.

Yualita mejelaskan millenials memiliki ketertarikan terhadap pembangunan nasional melalui teknologi digital. "Sampai semalam yang sudah daftar untuk ikut acara hari ini sudah mencapai 6 ribu orang, belum lagi tambahan langsung sekarang," ujarnya.

(Baca: Menang Program Thinkubator, NanoBubble.id Gaet Pendanaan Rp 825 Juta)