Pendukung Prabowo Lebih Percaya Informasi di Medsos Bersimbol Agama

Katadata
Survei Cyrus menunjukkan pendukung Prabowo lebih percaya informasi politik di medsos yang menyertakan simbol agama atau kutipan ayat suci.
1/3/2019, 07.20 WIB

Survei terbaru Cyrus Network menunjukkan mayoritas pendukung pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno lebih percaya informasi politik di media sosial yang menyertakan simbol agama maupun kutipan ayat suci. Hal ini membuat kampanye yang mengusung isu-isu agama efektif bagi kubu Prabowo.

Sebanyak 62% responden pendukung Prabowo lebih percaya informasi politik di medsos yang menyertakan simbol agama. Sementara, di kubu pendukung Jokowi hanya 29,2% responden yang menggunakan simbol agama untuk menyampaikan informasi politik di medsos.

"Jadi efektif buat Prabowo, karena kecenderungan (pendukungnya) lebih suka simbol agama," kata CEO Cyrus Network Hasan Nasbi di Jakarta, Kamis (28/2).

Meski demikian, penyertaan simbol agama dan ayat ini memiliki proporsi kecil dalam informasi politik yang dipercaya responden di medsos. Hasan menjelaskan, penggunaan tautan atau sumber dari media ternama masih menjadi rujukan utama responden yang memilih kedua kubu.

Jumlahnya mencapai 16,4% dengan kecenderungan 57,9% pendukung Jokowi menyertakan sumber media untuk menyampaikan informasi politik. Sedangkan langkah serupa dilakukan 39% pendukung Prabowo untuk membagi informasi yang sama.

"Selain dari media, kutipan tokoh dan informasi yang disukai cukup besar yakni 4,8%," kata Hasan. Sedangkan penyertaan data dalam membagi informasi politik hanya dilakukan 4,1% responden.

Berdasarkan survei Cyrus, hanya 39,2% responden yang terkoneksi dengan media sosial. Dari jumlah tersebut, Whatsapp masih menjadi media sosial utama dengan keikutsertaan 33,4%.

Facebook menjadi medsos kedua yang banyak digunakan dengan keikutsertaan responden mencapai 32,4%. Adapun responden yang menjawab Instagram sebesar 14,1%, Line 6%, dan keikutsertaan dalam akun Twitter hanya 3,7%.

Facebook merupakan medsos yang paling aktif digunakan responden pendukung kedua paslon dengan 12,8% aktif menyebarkan informasi terkait Pilpres 2019. Pendukung Jokowi-Ma'ruf dapat dikatakan lebih aktif ketimbang lawannya dalam menyebar info Pilpres dengan 57% responden mengaku aktif. Sedangkan hanya 40,6% pendukung Prabowo-Sandi yang aktif membagi informasi.

Akan tetapi, pendukung Prabowo unggul di Instagram dengan 51,4% mengaku aktif membagi informasi Pilpres. Adapun hanya 45,9% responden pendukung Jokowi yang sering membagikan informasi Pilpres di Instagram. "Sedangkan untuk Twitter dan Whatsapp masih diisi pendukung Jokowi (sebagai responden pengguna aktif)," kata Hasan.

(Baca: Jelang Debat II, Sentimen Jokowi vs Prabowo di Media Sosial Berimbang)

Kampanye Darat

Meski demikian, Hasan mengingatkan ceruk masyarakat pengguna media sosial ini dapat dikatakan lebih kecil ketimbang yang tidak menggunakan. Oleh sebab itu, dia menyarankan kedua kubu memulai operasi darat dalam sisa kampanye mendatang.

Dari data Cyrus, hanya 9,8% reponden yang pernah disambangi relawan kubu 01. Angka lebih sedikit juga terjadi pada 5,9% responden yang mengaku pernah didatangi relawan kubu 02. "Padahal, kalau dihitung yang tak terkoneksi media sosial atau perang udara ada 60,8% responden," kata Hasan.

Kubu Jokowi lantas mempersiapkan diri untuk menggelar perang darat alias mendatangi rumah warga dari pintu ke pintu. Direktur Penggalangan Pemilih Muda Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Bahlil Lahadalia mengatakan perang darat alias kampanye lapangan dilakukan sejak Februari hingga jelang minggu tenang nanti. Apalagi menurutnya masih ada 22% swing voters yang dapat dialihkan ke pasangan petahana tersebut.

"Seperti di Kabupaten Bogor, saya bentuk relawan untuk canvassing ke 435 desa dengan jumlah (relawan) 17 orang per desa," kata Bahlil.

Hal yang sama juga dikatakan Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, yakni Andre Rosiade. Metode dari pintu ke pintu dilakukan relawan hingga calon anggota legislatif partai pengusung kubu 02.

"Jadi kerja pagi, siang, sore, malam," kata Andre yang juga caleg dari Partai Gerindra untuk wilayah Sumatera Barat tersebut.

Survei Cyrus dilakukan setelah pada 18-23 Januari 2019 dengan melibatkan 1.230 orang responden. Seluruh responden berusia 17 tahun ke atas dan berada di 123 desa/kelurahan yang ada di 34 provinsi Indonesia. Sedangkan tingkat kepercayaan survei mencapai 95% dengan margin of error 3%. Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka dengan proporsi responden sebesar 50% pria dan 50% wanita.

(Baca: Jokowi Direspons Positif Warganet, Kuasai Semua Segmen di Debat Capres)

Reporter: Ameidyo Daud Nasution