Kedatangan barisan partai opsisi penyokong calon Presiden Prabowo di acara ini memang sudah diprediksi jauh-jauh hari. Sebelumnya, juru bicara Persaudaraan Alumni 212 Novel Bamukmin memang menyatakan akan mengundang pasangan nomor urut 02 dalam Pilpres 2019 itu.

Menurut dia, Reuni 212 dilakukan untuk mengkritik Presiden Joko Widodo. Pasalnya, pemerintahan Jokowi saat ini dituding kerap mengesampingkan agama dari kehidupan bernegara karena mendukung penista agama. Tak hanya itu, dia menuduh Jokowi sering mengkriminalisasi ulama dalam empat tahun terakhir.

Meski demikian, Novel berdalih Reuni 212 tak mengusung agenda politik, terutama Pilpres 2019. Dia mengklaim Reuni 212 merupakan wadah silaturahmi akbar antaraulama, tokoh, serta aktivis yang peduli terhadap agama.

Karenanya, acara ini akan berlangsung setiap tahun, tak peduli siapa pemerintah yang akan memimpin ke depan. “Kalau tahun depan seumpama Prabowo terpilih menjadi presiden, tetap kami bikin. Kalau Jokowi tetap kami bikin,” kata Novel ketika itu.

(Baca: Setelah Ahok Terpenjara, Antipemerintah Jadi Motif Kuat Reuni 212).

Sementara Prabowo datang ke Monas, di saat yang bersamaan, Presiden Joko Widodo memilih bersepeda sekitar 1,5 kilometer menuju tempat kunjungan kerjanya di Bogor. Dia menghadiri pemasangan instalasi listrik PLN di Kelurahan Bantarjati, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor.

Didampingi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, sejumlah dirut BUMN, beberapa milenial BUMN, dan Paspampres, Jokowi menyapa warga yang menanti di pinggir jalan. Tak sedikit yang berusaha mendekat dan mengabadikan momen tersebut dengan kamera ponsel mereka.

Halaman: